اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِى شَرَعَ عَلَى عِبَادِهِ الشَّرِيْعَةَ الْعَلِيَّةَ وَاَمَرَهُمْ بِالْاِعْتِمَادِ عَلَيْهَا وَالْاِنْتِهَاءِ عَنِ الْبِدَعِ الدِّيْنِيَّةِ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ جَاءَ بِدِيْنِ الْاِسْلَامِ. وَكَانَ خُلُقُهُ الْقُرْاَنُ. وَلِاُمَّتِهِ اُسْوَةً حَسَنَةً فَقَالَ تَعَالَى عَنْ رَسُولِهِ مَنْ يُطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَاعَ اللّهَ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اله وصحبه السَّالِكِيْنَ سُبُلَ النَّجَاةِ اَمَّا بَعْدُ: فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ. اِتَّقُوْا اللّهَ تَعَالَى وَخُذُوْا مَا اَتَاكُمُ الرَّسُوْلُ وَنْتَهُوْا عَمَّا نَهَكُمْ عَنْهُ لَعَلَّكُمْ يَرْشُدُوْنَ.
Hadirin, jamaah Jum'at yang dimuliakan Allah SWT...
Para kesempatan mimbar khotbah yang masih dalam suasana bulan Rabiul Awwal ini, marilah senantiasa kita meningkatkan taqwa kepada Allah dengan mensyukuri atas segala nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita, agar kenikmatan itu selalu bertambah dan selalu mendapat hidayah-Nya, sehingga kebahagiaan yang kita terima ini langgeng dari kehidupan sekarang di dunia hingga di akhirat nanti.
Pada bulan ini kita masih berada dalam masa diliputi oleh suasana khidmat, memperingati dalam hati kita masing-masing satu masa yang amat penting dalam sejarah hidup, kehidupan dan penghidupan manusia sepanjang masa. Sebab perkembangan ummat manusia pada umumnya dan ummat Islam pada khususnya, bertitik tolak dari lahirnya seorang pemimpin dunia, yaitu Nabi Muhammad SAW. Tepatnya dalam sejarah dicatat pada tanggal 12 Rabiul Awal, hari senin, bertepatan dengan 20 April 517M, bertepatan pula tahun pertama, tahun Gajah.
Setiap pribadi muslim mencatat sejarah ini dengan sebutan yang umum dengan Maulid Nabi. Kelahiran beliau ini merupakan nikmat yang besar bagi ummat seluruh alam. Meskipun beliau dilahirkan di Tanah Arab, Mekkah, namun risalahnya tidak terbatas bagi bangsa Arab saja, akan tetapi meliputi seluruh alam. Sedang syariat yang beliau bawa pun untuk mengatur kehidupan manusia.
Sejarah telah menyingkapkan perbandingan antara keadaan sebelum Islam menyinari dunia dan sesudah Islam dianut sebagai agama yang memimpin manusia untuk memiliki harga diri dan berakhlak, hidup secara benar dan adil, punya martabat hingga kepada zaman kita ini. Nabi Muhammad SAW adalah penyalur tunggal nikmat iman dan islam.
Beliau lahir menjadi Rasul untuk membawakan Rahmah bagi seluruh ummat manusia, tanpa beda warna kulit, daerah dan suku di mana saja mereka mendiami bumi ini, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa ayat 107:
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) Rahmah bagi semesta alam.”
Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah untuk seluruh bangsa di dunia dengan menjalankan pimpinan dan petunjuk dari Allah Yang Maha Esa. Beliau adalah manusia biasa, tidak untuk disembah, namun ia dijadikan Rasul Allah untuk diikuti dan dipatuhi semua ajaran yang dibawanya. Allah berfirman dalam surah An-Nisaa ayat 64:
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.”
Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah mengandung kelengkapan dan keutamaan. Agama ini berisikan ajaran yang lengkap, mengatasi dan memelihara ajaran dan pimpinan agama-agama sebelumnya. Di dalamnya terdapat unsur-unsur pendidikan, pimpinan yang sesuai, serasi dan selaras dengan kecerdasan dan peradaban manusia, yang senantiasa meningkat maju dalam perputaran masa ke masa. Sebagaimana firman Allah dalam surah Ash-Shoff ayat 9:
هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖۙ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ࣖ
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar. Dia menenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.”
Hadirin, jamaah Jum'at yang dimuliakan Allah SWT..
Dari ayat di atas menunjukkan, bahwa kerosulan Nabi Muhammad adalah benar. Beliau membela dan menunjukkan kebenaran, yaitu kebenaran yang datang dari Tuhan.
Sifat-sifat yang melekat pada pribadi beliau antara lain adalah adil dan jujur, sehingga yang ditegakkan dan dibela di tengah masyarakat adalah keadilan dan kejujuran. Hal ini terbukti, bahwa pengikut beliau tidak pernah dikecewakan oleh sifat adil dan jujurnya. Budi dan akhlak membuat lawan dan kawan bertekuk lutut untuk mengakui kenyataan-kenyataan ajarannya.
Dengan kenyataan sejarah yang tidak bisa disangkal lagi akan kebenaran agama yang dibawanya, hendaknya peringatan Maulid Nabi ini, diisi dengan bakti dan amal sebagaimana dicontohkan dan diajarkan beliau dalam menunaikan risalah dari Allah.
Di antara ajaran beliau harus kita ikuti ialah membina kehidupan dunia yang penuh kemaslahatan dan kebahagiaan serta mempersiapkan bekal kebahagiaan hidup di akhirat, sebagaimana terungkap dalam sabdanya:
اَصْلِحُوْا دُنْيَاكُمْ وَاعْمَلُوْا لِاَخِرَتِكُمْ كَاَنَّكُمْ تَمُوْتُ غدًا. (رواه الديلمي)
“Perbaikilah (keadaan) duniamu dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok pagi.” [HR. Imam Ad-Dailamiy]
Dari hadits di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa Islam adalah perjuangan dan pengabdian, berjuang, bekerja dan berbuat untuk kebahagiaan di dunia yang didasari pengabdian yang ikhlas kepada Allah SWT sebagai Dzat yang mengatur alam seisinya, sehingga kita senantiasa memperoleh perlindungan dan petunjuk-Nya. Jika yang demikian itu telah kita buktikan dalam kiprah hidup sehari-hari, tidak mustahil keridhoan Allah jualah yang akan kita peroleh dan berbahagialah hidup kita di dunia dan akhirat. Aamiin.
Hadirin, jamaah Jum'at Rahimakumullah.
Semoga khotbah ini, akan mengetuk hati kita untuk kembali kepada jalan yang digariskan oleh Rasulullah SAW. Semoga Allah senantiasa memberikan kesempatan-kesempatan hidup ini bagi kita untuk menegakkan iman dan islam. Rasulullah telah menjadikan iman sebagai kekuatan untuk membina pribadi yang kuat dalam menghadapi tantangan-tantangan dan meletakkan taqwa sebagai penyanggah yang kokoh untuk membina pribadi muslim yang kuat, untuk dapat mengakhiri hidup ini dan kembali kepada Allah siap memberikan pertanggung jawaban sebagai muslim sejati. Semoga kita termasuk golongan orang-orang mukmin dan muslim yang sempurna. Muslim yang benar-benar dibina oleh keimanan, muslim yang berbuat sesuai akidahnya, dan berkata benar dalam kehidupan sosialnya.
Begitulah Rasulullah SAW mengangkat masyarakat ummat manusia kepada hidup yang terhormat. Berbudi luhur dan menjadi suri teladan dalam kepribadian, perilaku dan perbuatannya. Beliau pembawa risalah untuk semua ummat manusia.
لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَ اِيَّاكُمْ بِالْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. اِنَّهُ تَعَالَى جَوَّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُفٌ رَحِيْمٌ.
وَقُلْ رَبِّ غْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.