Rasulullah SAW adalah orang yang paling fasih bicaranya dan yang paling manis tutur kata-katanya. Suaranya sangat jelas dan bagus nadanya. Beliau berbicara dengan perkataan yang ringkas dan lembut. Apabila berbicara, tidak berlebih-lebihan. Tutur katanya laksana untaian mutiara.
Rasulullah SAW tidak berpanjang lebar ketika berbicara. Tutur katanya ringkas, namun padat. Kata-katanya tidak berlebihan dan tidak terlalu singkat, seolah-olah sebagian kata-katanya mengiringi sebagian kata-katanya yang lain. Di antara perkataannya, diselingi dengan pemberhentian sejenak, agar dapat dihafal dan dimengerti oleh para pendengarnya.
Rasulullah SAW lebih banyak diam. Beliau tidak berbicara melainkan untuk suatu keperluan. Beliau tidak berbicara dalam keadaan senang atau marah, kecuali dengan perkataan yang benar.
Rasulullah SAW berpaling dari orang yang membicarakan sesuatu hal yang tidak baik. Beliau berbicara dengan menggunakan bahasa sindiran bila terpaksa harus berbicara pada hal-hal yang tidak disukainya. Apabila beliau diam, teman-teman duduknya yang berbicara. Tidak ada yang berebut pembicaraan di sisinya. Beliau menyampaikan nasehat dengan sungguh-sungguh.
Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak tersenyum. Wajahnya senantiasa dihiasi dengan senyuman selama tidak sedang diturunkan Al-Qur’an kepadanya, atau tidak sedang menyebut dari hari kiamat atau selama berkhutbah yang berisi pengajaran.
Rasulullah SAW adalah orang yang paling abik ketika dalam keadaan senang dan bergembira. Namun ketika memberikan nasehat, maka beliau menyampaikannya dengan sungguh-sungguh. Beliau tidak pernah marah kecuali karena menegakkan ajaran Allah. Pada saat seperti itu, tak seorang pun berani menghalanginya.