“Yang diharapkan oleh para sesepuh pendiri Pondok Pesantren Lirboyo termasuk dari Mbah Kiai Abdul Karim, termasuk Mbah Kiai Marzuqi, Mbah Kiai Mahrus, ini sangat mencintai, sangat senang sekali kalau ada santri-santri di masyarakat lebih mengutamakan kepada ilmunya.
Boleh kita bisnis. Berdagang, boleh. Tapi ilmu jangan ditinggalkan.
Apalagi sampai di rumah bisa berdiri pesantren, bisa membangun madrasah. Masya Allah. Ini senang sekali Mbah Kiai Abdul Karim kalau ada santri seperti itu.
Walaupun di rumah sudah menjadi tokoh masyarakat, bahkan sampai menjadi seorang wali tapi kok gak gelem mulang, gak gelem mengajarkan ilmunya, ini masih kurang disenangi oleh Mbah Kiai Abdul Karim.
Nyapo kok nyebut-nyebut Mbah Kiai Abdul Karim padahal sampean kan sudah jauh?
Kita kan ada sanad, ada sambungnya. Apa yang disenangi Mbah Kiai Abdul Karim para santri hendaknya tetap memperhatikan dan melakukan.”
*Disampaikan oleh al maghfurlah KH. Ahmad Idris Marzuqi kepada para santri kelas 3 Aliyah & 3 Tsanawiyyah saat Muhafadhoh Umum MHM tahun 2006.