Rasulullah adalah orang yang paling sabar dan yang paling suka memaafkan kesalahan orang lain meskipun mampu untuk membalasnya. Pada suatu hari, beliau dihadiahi kalung-kalung dari emas dan perak.
Maka, beliau membagikan kalung-kalung itu kepada para sahabatnya. Kemudian seorang Arab Badui berdiri seraya berkata, “Ya Muhammad, demi Allah, Allah telah memerintahkan engkau untuk berlaku adil. Aku tidak melihat engkau berlaku adil.”
Maka Rasulullah bersabda, “Celakalah engkau, siapakah yang akan berlaku adil kepadamu sesudahku?”
Ketika orang Arab Badui itu berpaling darinya, beliau bersabda, “Suruh orang itu kembali padaku sejenak.”
Sayyidina Jabir RA meriwayatkan, bahwa sesungguhnya Rasulullah, pada perang Khaibar, menahan membagikan perak kepada orang-orang dan membungkusnya dalam pakaian Bilal. Kemudian seorang laki-laki berkata kepadanya, “Yaa Rasulullah, berbuatlah adil.”
Kemudian beliau bersabda, “Celakalah engkau, siapakah yang akan berlaku adil apabila aku tidak berlaku adil, jika demikian sesungguhnya aku telah menipu dan merugi apabila aku tidak berlaku adil.” [HR. Imam Muslim]
Kemudian Sayyidina Umar RA berdiri seraya berkata, “Tidakkah kupenggal lehernya, sesungguhnya ia seorang munafik.” Rasulullah bersabda, “Aku berlindung kepada Allah dari orang-orang yang mengatakan bahwa sesungguhnya aku telah membunuh sahabatku.” [HR. Imam Muslim]
Dalam perjalanan sepulang dari medan peperangan, Rasulullah pernah beristirahat bersama kaum Muslimin di bawah pohon. Kemudian seseorang dari tentara musuh datang menyelinap lalu berdiri pada jarak yang dekat dengan kepala beliau.
Dengan menghunus pedangnya, laki-laki itu berkata, “Siapakah yang akan mencegahmu dari pedangku ini?”
Beliau menjawab, “Allah.”
Mendengar jawaban itu, laki-laki itu gemetar sehingga pedangnya terjatuh. Maka beliau memungut pedang itu seraya berkata, “Siapakah yang akan mencegahmu dari pedangku ini?”
Laki-laki itu berkata, “Jadilah engkau sebaik-baik orang yang mengambil balasan.” Kemudian beliau bersabda, “Katakanlah, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah.” [HR. Muttafaq ‘alaih dari Jabir]
Laki-laki itu menjawab, “Tidak, namun aku tidak memerangimu, tidak bersama denganmu dan tidak bersama dengan kaum yang memerangimu.”