Tuesday, January 4, 2022

Warisan Rasulullah

Sahabat Abi Hurairah suatu waktu berjalan melewati pasar Madinah. Beliau menghentikan langkah dan berkata kepada orang-orang yang berada di tempat itu,



“Wahai orang-orang di pasar. Sungguh rugi besar kalian.”

“Kenapa ya Abu Hurairah?”

“Warisan Rasulullah dibagi, sedangkan kalian berada di sini. Cepatlah pergi dan ambil bagian kalian.”

“Dimana itu?”

“Di masjid.”

 

Orang-orang segera bergegas menuju masjid dengan tergesa-gesa. Mereka tinggalkan aktifitas di pasar karena tertarik dengan harta warisan Rasulullah. Sahabat Abu Hurairah masih berada di pasar sampai orang-orang itu kembali dari masjid.

 

“Apa yang terjadi?” tanya beliau.

“Wahai Abu Hurairah, kita sudah mendatangi masjid dan memasukinya, namun kita tidak melihat ada harta yang dibagi.” keluh mereka.

“Apa kalian melihat seseorang di masjid?”

“Ya. Ada beberapa orang melakukan shalat. Ada yang yang membaca Al-Qur’an. Ada juga yang membahas halal dan haram.”

“Sungguh malang kalian. Itulah wairsan Nabi Muhammad.” Jelas Sahabat Abu Hurairah sambil menyitir hadits Rasulullah,

“Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Yang diwariskan para nabi adalah ilmu.”

(…)

Beruntunglah mereka yang mendapatkan bagian paling banyak dari warisan Rasulullah.

** Diterjemah dari Mujibu Daris Salam halaman 141. 

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-