Dikisahkan, suatu waktu Nabi Musa AS merasakan sakit pada giginya. Beliau mengadukan penyakitnya itu kepada Allah agar mendapatkan kesembuhan.
Allah kemudian berkata kepada Nabi Musa, “Ambillah rumput, kemudian letakkanlah di gigimu yang sakit.”
Nabi Musa dengan segera mencari rumput, yang kemudian disentuhkan pada giginya yang sakit. Ajaib. Seketika hilanglah rasa sakit di gigi Nabi Musa.
Pada waktu yang lain, Nabi Musa merasakan lagi rasa sakit pada giginya. Tanpa pikir panjang, beliau segera mencari rumput dan disentuhkan pada giginya yang sakit.
Apa yang terjadi?
Rasa sakit pada giginya malah semakin menghebat. Semakin berlipat dari sakit gigi yang diderita dahulu.
Nabi Musa kemudian menanyakan hal ini kepada Allah,
“Ya Ilahi, bukankah Engkau yang memerintahkanku dan memberi petunjuk untuk meletakkan rumput di gigiku yang sakit?”
Allah berkata, “Wahai Musa, Akulah Yang Maha Menyembuhkan. Akulah Yang Memberi Penyakit. Akulah Yang Memberi Manfaat. Pada waktu sakit gigimu yang pertama, kamu meminta kesembuhan kepada-Ku, maka aku angkat rasa sakitmu. Sekarang kamu mengharapkan kesembuhan dari rumput, dan tidak memohon kepada-Ku.”
(…)
Bukan obat yang menyembuhkan.
Bukan makanan yang mengenyangkan.
Bukan api yang membakar.
Semua itu pada hakikatnya Allah yang lakukan.
Allah Maha Kuasa atas apapun.
Secara KEBIASAAN saja kita sembuh setelah minum obat. Jika Allah tidak menghendaki kesembuhan, minum semua jenis obat di dunia pun tidak akan berkurang penyakitnya.
[Diterjemahkan dari Hasyiyah Kifayatil ‘Awam]