Wednesday, March 9, 2022

Adzan Saat Mengubur Jenazah

Pakar biografi tokoh, Imam Khoiruddin az-Zirikili, menyebutkan ulama yang pertama kali menganjurkan adzan di kubur:

الإصابي (٥٧٧ - ٦٥٧ ه‍ - ١١٨١ - ١٢٥٨ م) علي بن الحسين الإصابي، أبو الحسن: فقيه أصولي، يماني. وهو أول من سن الاذان لمن يسد اللحد على الميت. 



“Al-Ishabi (577-657 H/ 1181-1257 M), Ali bin al-Husain al-Ishabi, Abu al-Hasan, adalah ahli fikih, ahli ushul fikih, berkebangsaan Yaman. Dia yang pertama kali menganjurkan adzan terhadap orang yang memasukkan mayit ke liang lahat.” 


Di masa berikutnya, ahli hadits al-Imam al-Hafizh al-Hamawi selama hidupnya pernah menfatwakan adzan di kubur saat pemakaman adalah sunnah. Sehingga ketika beliau wafat, ulama Damaskus mempraktikkan fatwanya:

ولما أنزل في قبره عمل المؤذنون ببدعته التي ابتد عها مدة سنوات بدمشق من افادته إياهم أن الأذان عند دفن الميت سنة وهو قول ضعيف ذهب إليه بعض المتأخرين ورده ابن حجر في العباب وغيره فأذنوا على قبره. 

“Ketika jenazah al-Hafizh al-Hamawi diturunkan ke kubur, para muadzin melakukan bid’ah yang mereka lakukan selama beberapa tahun di Damaskus, yang disampaikan oleh beliau (al-Hafidz al-Hamawi) kepada mereka, bahwa adzan ketika pemakaman adalah sunnah.’ Ini pendapat lemah yang dipilih sebagian ulama generasi akhir. Pendapat ini ditolak oleh Ibn Hajar dalam kitab al-‘Ubab dan lainnya. Karena pendapat al-Hamawi maka mereka tetap melakukan adzan di kuburnya.” [Al-Muhibbi, Khulashot al-Atsar]

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-