Saturday, April 2, 2022

6 Syarat Diterimanya Puasa

Ramadhan akan kita jalani selama berhari-hari sebulan penuh. Kita merasakan lapar dan haus setiap kali matahari berada ujung kepala. Apalagi bagi kita yang masih beraktivitas dan bekerja hingga waktu siang. Perut terasa sakit dan tenggorokan dahaga, ditambah lagi terik yang mengucurkan keringat. Bukan cuma menahan diri dari makan dan minum, tetapi selama puasa kita harus menahan diri dari semua yang membatalkan puasa serta membatalkan pahalanya. Perlu diketahui bahwa adab bathin yang menjadi sebab diterimanya puasa kita itu ada enam, yaitu:




Menjaga Ucapan

Selama berpuasa kita harus lebih menjaga lisan kita dari mencaci saudara kita, dari mengadu domba, memfitnah, ghibah, mencaci maki dan lain sebagainya. Bukan berarti pada bulan-bulan selain Ramadhan kita dibolehkan mencaci muslim atau mengadu domba. Tidak begitu maksudnya. Tetap kapanpun diharamkan. Namun, di bulan Ramadhan lebih diharamkan lagi.


Menjaga Pendengaran

Kita diperintahkan untuk menjaga pendengaran dari pantun-pantun asmara, dari lagu-lagu yang mengandung syahwat dan dari perkataan-perkataan buruk lainnya. Kalau orang benar-benar bahagia menyambut bulan Ramadhan, sebulan full dipakai untuk beribadah kepada Allah.  Tidak menyia-nyiakan waktu untuk mendengarkan hal-hal yang tidak berguna. Dan pada bulan-bulan sebelumnya sudah mengumpulkan bekal untuk mencukupi kebutuhan hidup di bulan puasa itu.


Menjaga Pandangan

Ingatlah, Nabi SAW menyebutkan, kebanyakan maksiat itu sumbernya, intinya bermula dari pandangan. Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya menyebutkan bahwa pandangan itu salah satu dari panah-panah beracun milik syetan, yang telah dikutuk Allah. Barangsiapa menjaga pandangannya, semata-mata karena takut kepada-Nya, niscaya Allah SWT akan memberinya keimanan, sebagaimana rasa manis yang diperolehnya dari dalam hati. Kalau di bulan-bulan lain diharamkan memandang dari melihat yang diharamkan, lebih-lebih di bulan Ramadhan. Kita lebih meningkatkan penjagaan kita dalam pandangan mata.


Menjaga Anggota Badan

Kita diperintahkan untuk menjaga semua anggota tubuh dari hal-hal yang diharamkan. Baik tangan kita, kita lebih menjaga dari menjamah yang diharamkan Allah. Menjaga perut kita dari makanan-makanan syubhat. Menjaga kaki kita melangkah dari jalan yang diharamkan Allah. Ini syarat keempat dari syuruutul bathinah, dari diterimanya puasa.


Mempersedikit Berbuka

Walaupun dari makanan halal, saat berbuka puasa kita tidak boleh makan berlebih-lebihan. Sebaliknya harus mempersedikit. Kenapa demikian? Nafsu manusia menjadi kuat, itu diakibatkan memakan makanan yang halal yang melebihi daripada kebutuhannya, melebihi daripada porsinya. Inilah, yang menguatkan kembali akan nafsu kita dari terbit fajar sampai sebelum berbuka, nafsu sudah lemah menjadi bangkit kembali. Dan ini mengalahkan akan keadaannya pada bulan-bulan lainnya. Justru berbuka dari makanan yang halal yang melebihi batasnya ini menjadikan nafsu di bulan Ramadhan lebih kuat daripada di bulan-bulan lainnya.


Dipastikan orang yang berbuka tadi yang melebihi ketentuannya itu, bangun untuk sholat itu perlu diangkat. Karena sudah tidak kuat. Itu selesai sholat, tidak baca wirid, langsung tidur, dan bangun lagi di waktu sahur. Ummat seperti inilah yang ditangisi oleh Baginda Rasulullah SAW.


Harapan Puasa Diterima

Bila orang yang berpuasa tadi melakukan atau mampu melaksanakan 6 syarat bathin puasa, dijamin puasanya puasa maqbul atau diterima. Puasa yang menjadi pengekang nafsunya, puasa menjadi satu-satunya rahasia antara hamba dengan Allah SWT.


Mudah-mudahan Allah menjadikan kita daripada mereka-mereka yang benar-benar mampu mensyukuri anugerah dipertemukannya oleh Allah dengan bulan Ramadhan. Sehingga benar-benar ibadahnya, ketaatannya, puasanya diterima oleh Allah. Dan dimantapkan akan amal ketaatannya sehingga mendapatkan fadhoil daripada bulan Ramadhan dan menjadikan kita benar-benar pantas untuk menjadi bagian ummat Nabi Muhammad SAW yang dianugerahkan bulan Ramadhan.


WALLAHU A'LAM BISH SHOWAAB

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-