Rasulullah SAW menegaskan, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa melakukan amal ibadah tambahan (sunnah) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.” [HR. Imam Bukhari Muslim]
Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Berbagai kebaikan dan pelajaran kehidupan bisa kita ambil dalam madrasah atau kampus Ramadhan. Pendidikan Ramadhan cakupannya sangat luas.
Kami mencoba mengkajinya dalam beberapa pendidikan (tarbiyah) saja, tarbiyah imaniyah, tarbiyah ruhiyah, tarbiyah khuluqiyyah dan tarbiyah ijtima’iyyah. Proses pendidikannya berlangsung selama sebulan penuh. Bagi mereka yang lulus, akan mendapat gelar terhormat sebagai seorang yang bertaqwa.
Tarbiyah Imaniyah
Iman manusia bisa bertambah dan berkurang (yaziidu wa yanqush). Dan, Ramadhan merupakan sarana terbaik untuk memperkuat dan mempertebal keimanan kita.
Rasulullah SAW pun
menegaskan bahwa ibadah puasa yang diterima Allah dan mengantarkan turunnya
maghfirah Allah adalah puasa yang didasari keimanan dan keikhlasan (iimaanan wa
ihtisaaban). Beliau SAW bersabda: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman
dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya Allah mengampuni dosanya yang
telah lalu. Dan barangsiapa melakukan amal ibadah tambahan (sunnah) di bulan
Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka ia akan
diampuni dosanya yang telah lalu.” [HR. Imam Bukhori & Imam Muslim]
Tarbiyah Ruhiyah
Sebagaimana jasmani, ruhani manusia membutuhkan nutrisi dan asupan gizi. Ruhani manusia membutuhkan siraman dengan aneka amaliyah ibadah. Terutama ibadah puasa yang mengajarkan kita untuk senantiasa merasakan kehadiran Allah. Karena salah satu tujuan utama yang ingin dicapai dari ibadah puasa adalah untuk membentuk pribadi yang bertaqwa, yakni pribadi yang mampu menghadirkan Allah SWT dalam setiap aktivitas. Dengan kehadiran Allah SWT dalam setiap aktivitas dan perilakunya, maka orang tersebut akan senantiasa terbimbing dari perbuatan-perbuatan yang dilarang-Nya.
Tarbiyah Khuluqiyyah
Pendidikan akhlak
atau karakter yang banyak didengungkan oleh para pakar pendidikan sejatinya
sudah secara nyata diajarkan dalam ibadah puasa. Ramadhan mendidik kaum
muslimin agar mengendalikan sifat terburu nafsu serta memiliki kesanggupan
untuk menahan amarah. Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT berfirman: “Setiap
amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Karena, sesungguhnya puasa adalah
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Maka, apabila
salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan
kata-kata kotor, bersuara tidak pantas, dan tidak mau tahu. Lantas jika ada
seseorang yang menghinanya atau memeranginya (mengajaknya berkelahi), maka
hendaklah ia mengatakan, “Sesungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguhnya aku
sedang berpuasa.” [HR. Imam Bukhori & Imam Muslim]
Tarbiyah Ijtima’iyah
Puasa Ramadhan mengajarkan manusia betapa susah dan payahnya menahan lapar dan dahaga. Puasa Ramadhan mendidik kaum muslimin merasakan penderitaan dan kesulitan orang lain. Ia merasa lapar dan menderita seperti yang sering dirasaskan fakir miskin sehingga di saat ia melihat orang lain serba kekurangan, maka tersentuhlah hatinya untuk berbagi kepada mereka.
Rasulullah SAW
telah mengajarkan semangat berbagi sebagaimanan disebutkan dalam sabda Beliau
tentang memberi makan orang yang berbuka puasa. “Barangsiapa memberikan
makanan untuk berbuka kepada yang puasa, maka ia mendapat pahala seperti pahala
orang yang puasa tanpa mengurangi pahala orang yang puasa itu sedikit pun.” [HR.
Imam Tirmidzi]
Kalau benar-benar memaksimalkan tarbiyah-tarbiyah Ramadhan, insyaAllah Ramadhan akan menjadi spirit yang kuat dalam menjalani kehidupan di sebelas bulan berikutnya. Kalau di bulan Ramadhan saja kita tidak bisa mentarbiyah hidup kita, lalu kapan lagi. Rasulullah SAW membuat sebuah pertanyaan tajam, ”Kalau di bulan Ramadhan saja dosanya tidak diampuni, lalu kapan lagi?”