Monday, April 18, 2022

Malam Utama Bonus Pahala

Ramadhan adalah bulan yang fenomenal penuh keajaiban, penuh kemuliaan, dan banyak rahasia ilahi yang terpendam di dalamnya bagi ummat Rasulullah SAW yang menghiasai siang hari mereka dengan berpuasa dan menghidupkan malam-malam mereka dengan beribadah. Dari banyak keutamaan di bulan ini tentu saja yang tidak asing bagi kita adalah turunnya malam lailatul qadr, atau yang kita kenal dengan malam seribu bulan. Di mana apabila seseorang beribadah di malam tersebut akan mendapatkan keutamaan seakan ia beribadah selama seribu bulan.




Bayangkan, jika seorang mendapatkan malam tersebut maka seakan ia telah melaksanakan shalat, mengaji, bersedekah, berangkat haji dan umroh, mencari ilmu, berbakti kepada kedua orang tuanya, berbuat baik kepada tetangga, dan ibadah-ibadah yang lain selama 1000 bulan atau sekitar 83 tahun lebih 4 bulan. Belum lagi jika seorang mendapati dirinya 12 kali menggapai lailatul qadr maka sama saja ia berumur 1000 tahun yang hanya dipergunakan untuk ibadah, subhanallah! 


Apa yang menjadikan Allah SWT menurunkan seperti ini kepada ummat ini? Sedang ummat terdahulu tidak mendapatkannya? Jawabannya adalah Rasulullah SAW. Ya, beliaulah yang meminta kepada Allah SWT agar ummatnya diberi kemudahan agar mendapat pahala besar dengan amal yang sedikit. Nabi SAW prihatin ketika mengetahui jatah umur yang diberikan Allah SWT kepada ummatnya yang berkisar rata-rata antara 60-70 tahun. Beliau cemas jika ummatnya akan kalah dalam mencari pundi-pundi pahala dibanding dengan ummat lain, mengingat banyak dari ummat terdahulu yang berumur panjang hingga lebih dari 1000 tahun. 


Beliau SAW senantiasa menginginkan kita untuk jadi ummat yang nomor wahid. Maka Allah SWT mengabulkan permintaan sang kekasih, diberikanlah untuk ummat ini malam Lailatul Qadr, malam grand bonus pahala bagi pelaku ibadah di bulan Ramadhan. Turunnya malam ini sengaja tidak diberitahukan oleh Allah SWT, tapi yang pasti ia tidak akan lebih dari 30 malam di bulan Ramadhan, hanya bagi yang menghidupkan malamnya dengan ibadah yang berhak mendapatkan keutamaan ini. 


Yang menjadi pertanyaan adalah, "Apa kadar seorang dikatakan menghidupkan malamnya dalam beribadah?" Tentu tiada batasan paling tinggi untuk menghidupkan malam dalam beribadah, seorang waliyullah bisa saja shalat sunnah 1000 rakaat seperti Imam Ali Zainal Abidin, atau membaca 50.000 shalawat seperti Imam Al-Haddad setiap malamnya, akan tetapi tidak semua orang diberi kelebihan seperti beliau-beliau ini, maka bagi kita yang masih awam, apa kadar terendah bagi seorang untuk dikatakan menghidupkan malam? Untuk ini lagi-lagi Baginda Nabi Muhammad SAW memberikan tips terbaik kepada kita, beliau SAW bersabda, "Barangsiapa yang shalat Isya' berjama'ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjama'ah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya." [HR. Imam Muslim]


Subhanallah, inilah kunci jawaban dari Nabi SAW, yang jika diambil kesimpulanjik adalah jika seorang shalat Isya' dan Shubuh secara berjama'ah di bulan Ramadhan maka ia terhitung telah menghidupkan seluruh malam di bulan suci ini, maka malam keberapapun malam Lailatul Qadr turun insyaAllah akan digapai dengan penuh barokah. 


Ya, shalat Isya' dan Shubuh berjama'ah! Sungguh indah tutur katamu wahai Rasul, Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad. Saudaraku sesama muslim, tentu saja jika disempurnakan dengan bacaan Al-Qur'an, shalat Tarawih dan witir, tahajjud dan amalan-amalan sholeh yang lain akan semakin menyempurnakan malam-malam tersebut. Saudaraku, Allah SWT telah memberi malam penuh berkah ini, Rasulullah SAW telah menunjukkan cara termudah untuk menggapainya, maka sangatlah aib bagi kita jika kita menyia-nyiakan malam seribu bulan ini dengan berbagai bentuk kelalaian. Semoga Allah SWT memberikan kita semangat dalam beribadah, dan mempermudah kita untuk mendapatkan malam Lailatul Qadr, Aamiin.

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-