Nahdlatul Ulama Kota Madiun

sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yakni paham Ahlussunnah wal Jamaah

Youtube

Profil

Sejarah

Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yakni paham Ahlussunnah wal Jamaah.

Read More

Visi Misi

Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Read More

Pengurus

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Madiun terdiri dari 3 unsur kepengurusan, Mustasyar (Penasihat), Syuriyah (Pimpinan tertinggi), dan Tanfidziyah (Pelaksana Harian).

Read More

MWC

MWC (Majelis Wakil Cabang) merupakan kepengurusan di tingkat kecamatan, terdiri dari MWC NU Manguharjo, MWC NU Kartoharjo, dan MWC NU Taman.

Read More

Warta

Sunday, June 26, 2022

Merasa Merdeka Menjadi Muslimah

Merasa Merdeka Menjadi Muslimah

Harian Daily Mail menurunkan topic tak biasa di halaman depan mereka tentang tren baru keyakinan di Inggris. Hasil temuan mereka menyebut, ada tren di kalangan perempuan terpelajar di Inggris –sebagian besar adalah wanita karier- yang memilih Islam sebagai keyakinan baru mereka.



Ipar Tony Blair, Lauren Booth, mengatakan dia sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali meninggalkan rumah. Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa. Lauren berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslimah setelah mengunjungi tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom. “Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita”, ujarnya.

 

Sebelum pergi ke Iran, ia mengaku telah tertarik pada Islam dan telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja sebagai pekerja di Palestina. “Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan berada di tengah-tengah Muslimin,” katanya

 

Menurut Kevin Brice dari Swansea University, yang memiliki spesialisasi dalam mempelajari konversi keyakinan, menyatakan gelombang para wanita terpelajar Inggris yang beralih keyakinan menjadi Muslimah merupakan bagian dari tren menarik. “Mereka mencari inti spiritualitas, arti yang lebih tinggi, dan cenderung untuk berpikir secara mendalam sebelum memutuskan. Namun dalam konteks ini, saya menyebutnya sebagai fenomena “mengkonversi kenyamanan”.

 

Kristiane Backer, wanita 43 tahun dan mantan VJ MTV yang menjadi ikon kehidupan Barat liberal yang dirindukan remaja saat mudanya, mengatakan, “Masyarakat permisif yang saya dambakan ketika muda dulu ternyata sangat dangkal, tak memberi ketentraman batin apapun”, ujarnya.

 

Titik balik untuk Kristiane muncul ketika dia bertemu mantan pemain kriket Pakistan dan seorang Muslim, Imran Khan pada tahun 1992. Dia membawanya ke Pakistan. Di negara kekasihnya itu, dia segera tersentuh oleh spiritualitas dan kehangatan dari orang-orang Islam di negara itu. “Meskipun kemudian hubungan asmara saya dengan Imran Khan kandas, semangat saya mempelajari Islam tak turut kandas. Saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf”, ujarnya.

 

Menurutnya, Islam adalah agama bervisi. “Di Barat, kami menekankan untuk alasan yang dangkal, seperti apa pakaian untuk dipakai. Dalam Islam, semua orang bergerak ke tujuan yang lebih tinggi. Semuanya dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Itu adalah system nilai yang berbeda”, tambahnya.

 

Sejumlah besar wanita, kontak pertama mereka dengan Islam berasal dari teman Muslimnya. Lynne Ali, dari Dagenham di Essex, mengakuinya. Di masa lalu, hidupnya hanyalah pesta. “Aku akan pergi keluar dan mabuk dengan teman-teman, memakai pakaian ketat dan mengerling siapapun lelaki yang ingin aku kencani”, ujarnya.

 

Di sela-sela pekerjaannya sebagai DJ sebuah kebab malam papan atas London, ia menyempatkan ke gereja. Tetapi ketika ia bertemu pacarnya, Zahid, di Universitas sesuatu yang dramatis terjadi. “Dia mulai berbicara kepadaku tentang Islam, dan itu seolah-olah segala sesuatu dalam hidupku dipasang ke tempatnya. Aku pikir, di bawah itu semua, aku pasti mencari sesuatu, dan aku tidak merasa hal itu dipenuhi oleh gaya hidup hura-huraku dengan alcohol dan pergaulan bebas.”

 

Pada usia 19 tahun, Lynne memutuskan menjadi mualaf. “Sejak hari itu pula, aku memutuskan mengenakan hijab”, ujarnya. “Ini adalah tahun ke-12. Di rumah, aku akan berpakaian barat normal di depan suami saya, tapi tidak untuk keluar rumah.”

 

Survey YouGov menyimpulkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Inggris percaya Islam adalah pengaruh negative yang mendorong ekstremisme, penindasan perempuan dan ketidaksetaraan. Namun statistic membuktikan konversi Islam menunjukkan perkembangan yang signifikan. Islam adalah agama yang berkembang tercepat di dunia. “Bukti menunjukkan bahwa rasio perempuan Barat mengkonversi untuk laki-laki bisa setinggi 2:1”, kata Sosiolog Inggris, Kevin Brice.

 

Selain itu, katanya, umumnya perempuan mualaf ingin menampilkan tanda-tanda dari agama baru mereka –khususnya jilbab- walaupun gadis Muslim yang dibesarkan dalam tradisi Islam justru malah memilih tak berjilbab. “Mungkin sebagai akibat dari tindakan ini, yang cenderung menarik perhatian, Muslim mualaflah yang sering melaporkan diskriminasi terhadap mereka daripada mereka yang menjadi Muslimah sejak lahir”, tambahnya

 

Hal itu diakui Backer. “Di Jerman, ada Islamophobia. Saya kehilangan pekerjaan saya ketika saya bertobat. Ada kampanye untuk melawan saya dengan sindiran tentang semua Muslim mendukung teroris. Intinya saya difitnah. Sekarang, saya presenter di NBC Eropa”, ujarnya.

 

Hal itu diamini Lyne. “Aku menyebut diriku seorang Muslim Eropa, yang berbeda dengan mereka yang menjadi Muslim sejak lahir. Sebagai seorang Muslim Eropa, saya mempertanyakan segala sesuatu. Saya tidak menerima secara membabi buta. Dan pada akhirnya harus diakui, Islam adalah agama yang paling logis secara logika”, ujarnya.

 

Banyak perempuan mualaf di Inggris juga mengkonversi agamanya karena tertarik dengan kehangatan hubungan di antara sesama Muslim. ”Beberapa tertarik untuk merasakan kembali nilai-nilai yang telah mengikis di Barat”, kata Haifaa Jawad, dosen senior di Universitas Birmingham, yang telah mempelajari fenomena konversi agama. “Banyak orang dari semua lapisan masyarakat, meratapi hilangnya tradisi menghargai orang tua dan perempuan, misalnya. Ini adalah nilai-nilai yang termuat dalam Qur’an, yang ummat Islam harus hidup dengannya”, tambahnya Brice.

 

Nilai-nilai seperti ini pula yang menarik Camilla Leyland, seorang guru yoga yang tinggal di Cornwall, pada Islam. Ia seorang ibu tunggal untuk anaknya. Ia mengaku menjadi Muslim pada pertengahan usia 20an untuk ‘alasan intelektual dan feminis’.

 

“Aku tahu orang akan terkejut mendengar kata-kata ‘feminisme’ dan ‘Islam’ dalam napas yang sama, namun pada kenyataannya, ajaran Al-Qur’an memberikan kesetaraan kepada perempuan, dan pada saat agama itu lahir, ajaran pergi terhadap butir masyarakat misognis”, tambahnya.

 

Selama ini, orang salah memandang Islam, katanya. “Islam dituduh menindas wanita, namun yang aku rasakan ketika dewasa, justru aku merasa lebih tertindas oleh masyarakat Barat.”

 

Tumbuh di Southampton, ayahnya adalah direktur Institut Pendidikan Southampton dan ibunya seorang ekonom, Camilla pertama kali bersinggungan dengan Islam di sekolah. Ia mengenal Islam saat kuliah dan kemudian mengambil gelar master di bidang Studi Timur Tengah. Ketika tinggal dan bekerja di Suriah, ia menemukan pencerahan spiritual.

 

Merefleksikan apa yang dia baca di Al-Qur’an, ia menyadari bahwa Islamlah yang dicarinya selama ini. “Orang-orang akan sulit untuk percaya bahwa seorang wanita yang berpendidikan tinggi dari kelas menengah akan memilih untuk menjadi Muslim”, katanya, menirukan komentar ayahnya saat itu. Namun ia mantap menjadi Muslimah.

 

Kini, ia yang mengaku tak pernah meninggalkan shalat lima waktu tapi belum berhijab ini menyatakan dirinya telah “merdeka”. “Saya sangat bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi budak masyarakat yang rusak.”

[moslemchanneljakarta.blogspot.co.id]                

Saturday, June 25, 2022

Khutbah Kok Mainan HP

Khutbah Kok Mainan HP

Biasanya, di masjid-masjid Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, sebelum khotib naik mimbar, ada bilal yang mengajak para jamaah untuk mendengarkan khotbah. Sang bilak di antaranya juga membaca hadits: "Idzaa qultu lishohibika yaumal jumu'ati anshit wal imaamu yakhthubu faqod laghuut (Jika kamu berkata kepada temanmu "diamlah" pada hari Jum'at padahal imam sedang berkhotbah, maka sungguh telah sia-sia ibadah sholat Jum'atmu." [HR. Imam Bukhori] dengan tambahan kata, anshituu (diamlah) wasma'uu (dan dengarkanlah) wa athii'uu (dan taatilah), la'allakum turhamuu (semoga kalian dirohmati).




KESEMPATAN NGAJI

Tidak semua ummat Islam itu sempat mencari ilmu (ngaji), tidak semua ummat itu sempat mengikuti pengajian rutin, membaca buku, mondok atau kuliah. Bahkan mungkin mereka jumlahnya mencapai lima puluh persen lebih. Sehingga sholat Jum'at diwajibkan ada dua khotbah. Nah, ini bertujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan ummat Islam yang belum sempat mencari ilmu. Islam itu menghendaki, andaikan orang itu karena sibuknya sehingga tidak sempat mencari dan menambah ilmu maka minimal dalam kesempatan setiap hari Jum'at, seminggu satu kali ini mereka bisa mendapatkan ilmu. Dengan khotbah yang baik, terprogram, terencana, sistematis dan tema-temanya juga jelas serta disampaikan dengan jelas dan didengarkan dengan penuh kesungguhan tentu akan menambah ilmu dan wawasan ummat. Nah, ini semua bisa menutupi kekurangan-kekurangan ummat Islam yang masih awam sehingga kalau yang ideal itu bisa dilaksanakan maka seumum-umumnya ummat Islam itu setelah sekian tahun beragama Islam dan akhirnya mereka juga akan mendapatkan wawasan karena mendapat ilmu setiap khotbah Jum'at.


Karena posisi khotbah itu sebegitu penting maka sampai-sampai kita diperintahkan untuk mendengarkan khotbah itu. Ada ulama yang mengatakan hukumnya wajib mendengarkan khotbah, ada juga yang mengatakan bahwa hukumnya sunnah muakkad. Hal ini karena bertujuan untuk menutupi aspek kekurangan ummat Islam.


Anehnya, banyak jamaah yang kurang peduli dengan khotbah jum'at. Ada yang baru mau ke masjid, kalau sudah masuk khotbah kedua. Ada juga yang saat khotbah asyik bicara dengan temannya. Bahkan, tak jarang ada yang mainan HP saat khotbah dibacakan. Ini tentu sangat bertentangan dengan perintah Rasulullah agar mendegarkan khotbah.


MENGGANTI DUA ROKA'AT DZHUHUR

Di samping itu, secara akal, dua khotbah itu seakan-akan menggantikan dua roka'at sholat Dzhuhur itu empat roka'at sementara untuk sholat Jum'ah hanya dua roka'at, yang mana dua roka'at yang hilang itu seakan-akan diganti oleh dua khotbah itu harus kita ikuti dengan sebaik-baiknya. Agar semuanya menjadi seimbang antara sholat Dzhuhur dan sholat Jum'ah. Oleh karena itulah, menurut Rasulullah SAW mendengarkan khotbah, memperhatikan dan memahami khotbah itu menjadi sangat penting, Untuk menambah ilmu dan seakan-akan dua khotbah itu menjadi ganti daripada roka'at sholat Dzhuhur.


Pada zaman sekarang, bagi ustadz atau kyai juga penting untuk mendengarkan khotbah. Karena khotib juga manusia, bisa lupa. Di samping itu, kini aliran orang beragama sangat banyak sekali, begitu juga dengan pendapatnya sangat beragam. Kalu ustadz dan kyainya tidak mendengarkan khotbah, maka dikhawatirkan dengan hadirnya khotib yang khotbah yang baru khotbahnya tidak memenuhi syarat dan rukunnya khotbah, atau mungkin si khotib tersebut menyampaikan pendapat-pendapat yang keluar dari ahlus sunnah wal jama'ah, sehingga dengan begitu yang sudah alim juga ikut mendengarkan khotbah karena mendengarkan ilmu. Jadi, siapapun perlu mendengarkan khotbah.


Karena sebegitu pentingnya mendengarkan khotbah sampai-sampai Nabi Muhammad SAW membahasakan kalau kita berbincang-bincang ketika khotbah sedang disampaikan maa sia-sialah sholat Jum'at kita. Sia-sia dalam arti tidak mendapatkan ilmu, padahal waktunya hanya seminggu sekali.


Sia-sia seakan-akan pahala dua khotbah yang menggantikan dua roka'at sholat dzhuhur itu juga hilang. Jadi, sholat jum'ah kita tidak sempurna. Dan ini bukan berarti, misalnya ada orang terlanjur bicara lantas pahalanya hilang semua. Karena sekecil apapun kebaikan atau kesalahan yang kita lakukan pasti akan mendapatkan balasan. Lagipula kalau ketika orang berbicara lalu langsung kita vonis semua pahalanya hilang, maka kemungkinan dia akan membuat gaduh dengan orang yang lain. Sebab dia beralasan kalau pahalanya sudah habis lantaran terlanjur berbicara. Nah, kalau yang terlanjur bicara maka segera diam, taubat, dan mendengarkan khotbah kembali dan tentunya tidak sama dengan orang yang terus berbicara.

Bakti Kepada Orang Tua, Kunci Selamat Dunia Akhirat

Bakti Kepada Orang Tua, Kunci Selamat Dunia Akhirat

Abdurrahman bin SamurahRA berkata, “Rasulullah SAW menemui kami ketika kami sedang berada di Shuffah di kota Madinah. Beliau SAW bersabda, “Sungguh, tadi malam saya bermimpi aneh. Saya melihat seseorang dari ummatku didatangi oleh malaikat maut untuk mencabut nyawanya. Lalu datanglah amalnya berupa bakti kepada kedua orang tua yang menghalangi malaikat maut mencabut nyawanya.



 

Saya melihat seseorang dari ummatku, telah dihamparkan untuknya siksa kubur, lalu wudhunya mendatanginya dan menyelamatkannya dari siksa tersebut. Saya melihat seseorang dari ummatku dikepung oleh beberapa setan, lalu dzikirnya kepada Allah SWT mendatanginya dan mengusir setan-setan tersebut dari sisinya. Saya melihat seseorang dari ummatku telah dikepung oleh malaikat juru siksa lalu shalatnya mendatanginya dan menyelamatkannya dari tangan para malaikat tersebut.

 

Saya melihat seseorang dari ummatku merasakan kehausan. Ketika di hendak mendekat ke telaga, maka dia dicegah dan diusir, lantas puasanya pada bulan Ramadhan datang dan memberinya minum sehingga membuatnya segar. Saya melihat seseorang dari ummatku dan saya melihat para nabi berkelompok membentuk lingkaran-lingkaran. Ketika dia hendak mendekati lingkaran para nabi, maka dia diusir, lantas datanglah mandi jinabatnya dan memegang tangannya, lantas mendudukannya di sampingku. Saya melihat seseorang dari ummatku di depannya gelap, di sebelah kirinya gelap, di sebelah kanannya gelap, di sebelah atasnya gelap, dia pun menjadi bingung. Lantas datanglah hajinya dan umrahnya, lalu keduanya mengeluarkannya dari kegelapan dan memasukkannya dalam cahaya.

 

Saya melihat seseorang dari ummatku melindungi tangannya dan wajahnya menghindari nyala dan bara api neraka, lantas datanglah sedekahnya menjadi tabir antara dirinya dan neraka sekaligus menjadi naungan untuk kepalanya. Saya melihat seseorang dari ummatku mengajak bicara orang-orang mukmin, tetapi mereka tidak mau berbicara dengannya, lalu datanglah silaturahim yang dilakukannya, lalu berkata, ‘Wahai golongan kaum mukmin! Sesungguhnya dia banyak melakukan silaturahim, oleh karena itu ajaklah dia bicara. Maka, kaum mukmin pun mau mengajaknya bicara, berjabat tangan dengannya, dan dia berada di tengah-tengah mereka.

 

Saya melihat seseorang dari ummatku telah dikepung oleh malaikat Zabaniyah, lalu datanglah amar makruf nahi mungkar yang pernah dilakukannya, lalu menyelamatkannya dari tangan malaikat tersebut dan memasukkannya di kalangan malaikat Rahmat. Saya melihat seseorang dari ummatku bersimpuh pada kedua lututnya. Sementara antara dirinya dan Allah SWT terdapat penghalang, lantas datanglah akhlaknya yang baik, lalu memegang tangannya dan mempertemukannya dengan Allah SWT.

 

Saya melihat seseorang dari ummatku yang lembaran catatan amalnya jatuh di arah kirinya, lantas datanglah rasa takutnya kepada Allah SWT, lalu mengambil lembaran catatan amal tersebut dan diletakkan pada tangan kanannya. Saya melihat seseorang dari ummatku yang timbangan amalnya ringan, lalu anak-anaknya yang masih kecil yang telah meninggal sebelum dia mendatanginya, lantas mereka memberatkan timbangan amalnya. Saya melihat seseorang dari ummatku sedang berdiri di tepi nerak Jahannam, lalu khauf (rasa takut) kepada Allah SWT mendatanginya, lantas menyelamatkannya dari hal tersebut dan berlalu.

 

Saya melihat seseorang dari ummatku turun ke neraka, lantas air mata yang pernah dicucurkannya karena takut kepada Allah SWT mendatanginya, lalu menyelamatkannya dari hal tersebut. Saya melihat seseorang dari ummatku sedang berdiri di atas shirath (jembatan) yang bergoyang-goyang bagaikan pelepah pohon kurma yang diterpa angin kencang, lantas baik sangkanya terhadap Allah ‘Azza wa Jalla mendatanginya, lalu menenangkan ketakutannya dan dia pun melewatinya. Saya melihat seseorang dari ummatku sedang merangkak di atas shirath, terkadang mengesot, dan sesekali bergantung, lantas bacaan shalawatnya kepadaku mendatanginya, lalu menyelamatkannya dan menegakkan kedua kakinya. Saya juga melihat seseorang dari ummatku telah sampai di pintu-pintu surga ternyata pintu-pintu itu telah ditutup, lalu bacaan syahadat bahwa tiada sesembahan yang benar selain Allah SWT mendatanginya, lalu membukakan untuknya pintu-pintu surga dan memasukkannya ke dalam surga’.” [Kitab At-Tadzkirah halaman 208-209]

Friday, June 24, 2022

Perbuatan Tidak Sejalan Ucapan

Perbuatan Tidak Sejalan Ucapan

Allah SWT berfirman dalam surat Ash-Shoffa ayat 2 dan 3 yang maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”




Ada dua macam kelemahan manusia yang dikemukakan pada ayat ini. pertama, ketidakseriusan antara perkataan dan perbuatan mereka. Kelemahan ini kelihatannya mudah diperbaiki, namun sulit dilaksanakan. Sangat banyak di antara kita pandai berbicara. Suka menganjurkan perbuatan baik, dan mengingatkan orang lain menjauhi larangan-larangan Allah.


Tetapi dia sendiri tidak melaksanakannya. Diriwayatkan oleh Sayyidina Abdullah bin Abbas, bahwa Abdullah bin Rowahah berkata, “Para mukmin pada masa Rasulullah SAW, sebelum jihad diwajibkan berkata: “Seandainya kami mengetahui perbuatan-perbuatan yang disukai Allah, tentu kami akan melaksanakannya. Maka Rasulullah SAW menyampaikan, bahwa perbuatan yang paling disukai Allah adalah beriman kepada-Nya. Berjihad menghapus kemaksiatan yang dapat merusak iman.


Dan mengakui kebenaran malah yang disampaikan nabi-Nya. Setelah datang perintah jihad, sebagian orang-orang yang beriman, mereka berat melaksanakannya, maka turunlah ayat ini, sebagai teguran akan sikap mereka yang tidak konsisten.


Kedua, tidak menepati janji yang telah mereka buat. Menepati janji merupakan salah satu ciri orang yang beriman. Jika ciri-ciri tidak dimiliki, berarti dia telah menjadi orang munafiq. Sejalan dengan sabda Rasulullah SAW, “Tanda orang munafiq ada tiga macam, bila ia berkata ia berdusta, apabila dia berjanji tidak menepati, dan bila dipercayai, dia berkhianat.” [HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim]


Sudah dapat dipastikan, orang yang ucapannya berlainan dengan perbuatannya, adalah orang yang tidak mendapat kepercayaan dari orang lain. Bahkan lebih parah dari itu, ia diposisikan di level terendah dalam kehidupan sosial. Ia tidak akan pernah dipercaya. Karena di dalam masyarakat ada hukum yang tidak tertulis, sangsinya adalah sangsi moral, dan bersifat mengikat.


Keterbukaan dan kesucian ajaran Islam, mengharuskan setiap muslim untuk menjadi manusia yang mampu menyelaraskan antara penampilan lahir dan penampilan bathin. Dengan cara tidak bertopeng. Ada satu hal yang memprihatinkan, bahwa hari ini, banyak manusia-manusia bermuka dua. Tampilannya menawan tutur katanya nyaman didengar, tidak jarang banyak orang-orang mukhlis yang tertipu. Di sinilah bahaya mulai mengancam. Karena sebenarnya manusia bertopeng ini adalah ancaman nyata bagi tatanan masyarakat. Fitnah yang ditebar seperti bensin yang bisa membakar. Di hadapan khalayak ramai, dia begitu ikhlas dan berpura-pura menjadi orang yang paling beriman. Akan tetapi, di balik layar dia tidak malu melakukan perbuatan yang mengantarkan kaum awam ke dalam jurang kubangan fitnah.


Semoga kita tetap dalam bimbingan Allah. Mampu tampil menyelaraskan antara perkataan dan perbuatan. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin


WALLAHU A’LAM BISH SHAWAB


Pentingnya Ruh Dakwah

Pentingnya Ruh Dakwah

Islam di Indonesia saat ini lebih banyak memperlihatkan wajah marah daripada wajah ramah. Mengapa demikian? Hal ini karena esensi (intinya) dakwah telah menghilang dan luput dari karakter para pendakwah Muslim di negeri ini. Ruhuddakwah (semangat mengajak), itu sangat penting yang harus dimiliki oleh ustadz, pendakwah, dan segenap ummat Muslim negeri ini. Di antara krisis ummat Islam adalah ruhuddakwah, hilangnya ruh dakwah kami akan menjadikan pesan Islam menjadi melenceng dari apa yang diperintahkan oleh Allah.




Rasulullah SAW diutus untuk berdakwah dan mengajarkan cinta, bukan melaknat manusia. Buitstu daa'iya , saya diutus untuk berdakwah bukan melaknat, itulah ungkapan Nabi Muhammad SAW. Dalam esensi dakwah dengan cinta, Nabi Muhammad SAW senantiasa bersabar dan terus mengajak kepada kebaikan, meski dibalas musuhnya dengan kejam. Namun, kesabaran Nabi Muhammad SAW membuahkan hasil dengan hasil dengan Islam yang berkembang pesat. Di dalam sejarah Islam banyak dijelaskan tentang gambaran bagaimana kesabaran Nabi Muhammad SAW.


Misalnya Sahabat Kholid bin Walid. Sahabat Kholid bin Walid itu adalah anaknya Walid al-Mughiroh, yang merupakan tokoh yang memusuhi Nabi Muhammad SAW. Begitu juga dengan Hindun, Perempuan bernama Hindun adalah istrinya Abu Sufyan, yang dahulu pernah memakan jantungnya Sayyidina Hamzah, di perang Uhud. Setelah masuknya Islam, Hindun sangat mencintai Nabi Muhammad SAW, sebagai pujaan dan panutan. Demikian juga, Sunan Kalijaga ketika masih menjadi Brandal Lokajaya, itu merupakan begal. Kalau pada masa itu Sunan Bonang bersikap keras, maka tidak ada Sunan Kalijaga.


Dalam berdakwah kita harus mengedepankan akhlaq dan memudahkan kesulitan Yuriidu bikumul yusro walaa yuriidu bikumul 'usro. Allah SWT menghendaki kalian mudah, dan tidak menghendaki kalian sulit. Allah SWT itu tidak ingin kita itu sulit, justru kita akan malah mempersulit.


Beragama itu seharusnya menjadi kenikmatan. Beragama itu harusnya enak, tapi kok sekarang malah dipersulit? Islam itu seharusnya Rahmatan lil 'alamiin (kasih sayang bagi seluruh alam), tapi seakan-akan sekarang justru malah menjadi la'natan lil 'alamiin (laknat bagi seluruh alam).


WALLAHU A’LAM BISH SHAWAB

Thursday, June 23, 2022

Kisah Ulama Berhaji Tanpa ke Tanah Suci

Kisah Ulama Berhaji Tanpa ke Tanah Suci

Perjalanan haji Abdullah bin Mubarak ke Tanah Suci terhenti kala ia sampai di kota Kufah. Dia melihat seorang perempuan sedang mencabuti bulu itik dan Abdullah seperti tahu, itik itu adalah bangkai. "Ini bangkai atau hasil sembelihan yang halal?" tanya Abdullah memastikan.



"Bangkai, dan aku akan memakannya bersama keluargaku." Ulama hadits yang zuhud ini heran, di negeri Kufah bangkai ternyata menjadi santapan keluarga. Ia pun mengingatkan perempuan tersebut bahwa tindakannya adalah haram. Si perempuan menjawab dengan pengusiran. Abdullah pun pergi tapi selalu datang lagi dengan nasihat serupa. Berkali-kali. Hingga suatu hari perempuan itu menjelaskan perihal keadaannya. "Aku memiliki beberapa anak. Selama tiga hari ini aku tak mendapatkan makanan untuk menghidupi mereka."


Hati Abdullah bergetar. Segera ia pergi dan kembali lagi bersama keledainya dengan membawa makanan, pakaian, dan sejumlah bekal. "Ambilah keledai ini berikut barang-barang bawaannya. Semua untukmu."


Tak terasa, musim haji berlalu dan Abdullah bin Mubarak masih berada di Kufah. Artinya, ia gagal menunaikan ibadah haji tahun itu. Dia pun memutuskan bermukim sementara di sana sampai para jamaah haji pulang ke negeri asal dan ikut bersama rombongan. Begitu tiba di kampung halaman, Abdullah disambut antusias masyarakat. Mereka beramai-ramai memberi ucapan selamat atas ibadah hajinya. Abdullah malu. Keadaan tak seperti yang disangkakan orang-orang. "Sungguh aku tidak menunaikan haji tahun ini," katanya meyakinkan para penyambutnya. Sementara itu, kawan-kawannya yang berhaji menyuguhkan cerita lain. "Subhanallah, bukankah kami menitipkan bekal kepadamu saat kami pergi kemudian mengambilnya lagi saat kau di Arafah?"


Yang lain ikut menanggapi, "Bukankah kau yang memberi minum kami di suatu tempat sana?" "Bukankah kau yang membelikan sejumlah barang untukku," kata satunya lagi. Abdullah bin Mubarak semakin bingung. "Aku tak paham dengan apa yang kalian katakan. Aku tak melaksanakan haji tahun ini." Hingga malam harinya, dalam mimpi Abdullah mendengar suara, "Hai Abdullah, Allah telah menerima amal sedekahmu dan mengutus malaikat menyerupai sosokmu, menggantikanmu menunaikan ibadah haji." Demikian diceritakan kitab An-Nawâdir karya Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah al-Qulyubi.

Wednesday, June 22, 2022

Semarakkan Hari Jadi Kota Madiun, LTN NU Kota Madiun Gelar Sarasehan Sejarah & Warisan Kota Pendekar

Semarakkan Hari Jadi Kota Madiun, LTN NU Kota Madiun Gelar Sarasehan Sejarah & Warisan Kota Pendekar

Rabu Malam (22/6) tim NUTV Kota Madiun menggelar talkshow yang bertajuk “Histori & Warisan Kota Madiun” guna memperingati Hari Jadi Kota Madiun yang ke-104 tahun ini. Pada kesempatan kali ini yang bertindak menjadi pembicara yaitu Septian Kharisma, ketua dari Komunitas Pelestari Sejarah Madiun Raya – Historia van Madioen dan Mbah Aris Gondrong, Founder dari Laskar Tundhung Madioen.



 

Kedua komunitas yang sama-sama bergerak untuk pelestarian sejarah dan budaya yang ada di Kota Pendekar ini. HvM (red: Historia van Madioen) yang tidak hanya berfokus pada pelestarian sejarah tapi juga menjaga keeksitensian adat-istiadat yang ada di Kota Madiun. Begitu pula dengan Laskar Tundhung Madioen yang tidak melulu tentang pusaka/tosanaji saja, tapi juga berharap bisa menjadi wadah untuk budaya warisan leluhur di Kota Madiun.

 

Panjang serta luas sekali sejarah yang dibahas oleh kedua pembicara ini mulai dari sejarah berdirinya Kota Madiun hingga warisan leluhur yang tertinggal di Kota Madiun ini. Banyak tokoh pula yang sempat mendarat dan bahkan dibesarkan di Kota Madiun ini, semisal Dharmangwangsa Teguh  Syailendra yang memperistri seorang wanita dari Teguhan Madiun, Gubernur Soeryo yang bersekolah di Madiun hingga Presiden RI ke-2 yaitu Bapak Soeharto pernah menjabat Kepala Bagian Pendidikan di Madiun ini.

 

Menurut Mbah Aris Gondrong keris yang terdapat dalam logo Kota Madiun memiliki sedikit kekeliruan dalam hal jumlah “luk” yang seharusnya 13. Beliau menyangkal bahwa keris yang terpampang dalam logo tersebut memang benar adanya bukan mitos belaka, hal itu beliau jelaskan dengan sejarah runtut asal-muasal Tundhung Madioen.


 

Masih banyak sejarah yang ingin dikulik HvM, seperti yang disampaikan oleh Septian semisal menulusuri sejarah Kota Madiun di era Hindu-Budha serta asal-muasal penamaan wilayah atau kelurahan yang ada di Kota Madiun. Sementara dari Laskar Tundhung Madioen sendiri ingin membuat sebuah galeri yang berisikan warisan-warisan leluhur yang tidak hanya berfokus pada pusaka/tosanaji saja tetapi berbagai macam budaya yang pernah eksis di Kota Madiun dan sekitarnya.

 Menanggapi sejarah yang kadang diplintir, Septian menerangkan bagaimana cara menilai sejarah itu memang benar adanya atau bisa dikatakan “Shohih”. “Manuskrip, artefak, arca/prasasti, buku memoir, dan identifikasi karbon yang disertai kritik sumber sejarah” merupakan beberapa metode yang digunakan menunjukkan keabsahan sejarah itu sendiri.

 

Keduanya berpesan kepada generasi milenial untuk turut serta dalam nguri-nguri budaya dan tidak melupakan sejarah. Jika negara-negara seperti Korea bangga dengan budaya K-Pop nya, Jepang bangga dengan budaya anime-nya, kenapa kita yang tinggal di Indonesia dengan berjuta budayanya tidak bangga dengan budayanya sendiri?


Gambar : Pradana

Penulis : Haris S

 

Simak perbincangan selengkapnya di beberapa platform kami:

Spotify : https://anchor.fm/nu-kota-madiun/episodes/POJOK-NAHDLIYIN--HISTORI--WARISAN-KOTA-MADIUN-e1kam9f

Live IG : https://www.instagram.com/tv/CfHGleIJu4h/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Live YouTube : https://youtu.be/9LoJpLarh_s


Monday, June 20, 2022

Terbunuhnya Singa Allah

Terbunuhnya Singa Allah

Inilah, penuturan yang disampaikan sendiri oleh pembunuh Hamzah, Wahsy bin Harb, “Sebelumnya aku adalah budak Jubair bin Muth’im. Paman Jubair, Thu’aimah bin Adi terbunuh pada perang Badr. Pada saat Quraisy pergi ke Uhud, Jubair berkata kepadaku, jika kamu dapat membunuh Hamzah, paman Muhammad, sebagai pembalasan atas terbunuhnya pamanku, maka engkau jadi merdeka.”



 

Maka aku pun ikut bergabung bersama pasukan. Aku adalah seorang penduduk Habasyiah. Seperti lazimnya orang-orang Habasyiah, aku juga mahir dalam melontarkan tombak kecil. Jarang sekali aku meleset dari sasaran. Saat mereka bertempur, aku segera beranjak mencari-cari Hamzah. Akhirnya aku dapat melihat kelebatnya di tengah manusia layaknya onta abu-abu yang lincah. Tak seorang pun mampu menghadapi terjangannya. Demi Allah, aku pun bersiap-siap menjadikan sebagai sasaran. Aku berlindung di balik batu atau pohon untuk mendekatinya. Tetapi tiba-tiba Siba’ bin Abdul Uzza muncul mendahuluiku dengan mendatangi Hamzah.

 

“Kemarilah wahai anak wanita tukang supit!” kata Siba’ kepada Hamzah, karena memang ibunya adalah tukang supit. Seketika itu Hamzah menyabetkan pedangnya, tepat mengenai kepala Siba’.

 

Tombak kecil sudah kuayun-ayunkan di tangan. Saat kurasa sudah mendekati dan memungkinkan, tombak kulontarkan tepat mengenahi perutnya bagian bawah, hingga tembus ke selakangannya. Dia berjalan ke arahku dengan badan limbung lalu terjerembab ke tanah. Aku menungguinya beberapa saat hingga dia benar-benar meninggal. Setelah itu baru kuhampiri jasadnya dan kucabut tombakku. Kemudian aku kembali lagi ke tenda dan duduk di sana. Aku tidak mempunyai kepentingan lain. Aku membunuh Hamzah dengan tujuan agar aku menjadi orang merdeka. Maka setiba di Makkah, aku pun dimerdekakan.

 

Menguasai Keadaan

Sekalipun pasukan Muslimin mengalami kerugian yang besar dengan terbunuhnya Singa Allah dan Singa Rasul-Nya, Hamzah bin Abdul Muththalib, mereka tetap mampu menguasai seluruh keadaan. Yang ikut bertempur pada saat itu adalah Abu Bakar, Umar bin Al-Khaththab, Ali bin Abi Thalib, Az-Zubair bin Al-Awwam, Mush’ab bin Umair, Tholhah bin Ubaidillah, Abdullah bin Jahs, Sa’d bin Mu’adz, Sa’d bin Ubadah, Sa’d bin Ar-Rabi’, Anas bin An-Nadhr, dan masih banyak orang-orang seperti mereka yang mampu merontokkan ambisi orang-orang musyrik.

 

Di antara pahlawan perang yang bertempur tanpa mengenal rasa takut pada waktu itu adalah Hanzalah bin Abu Amir. Ayahnya adalah seorang tabib yang disebut si fasik, yang sudah kami singgung. Saat mendengar gemuruh pertempuran yang saat itu dia masih berada di dalam pelukan istrinya, maka dia segera melepaskan pelukan istrinya dan langsung beranjak untuk berjihad. Saat sudah terjuh ke kancah pertempuran berhadapan dengan pasukan musyrikin, dia menyibak barisan hingga dapat berhadapan langsung komandan pasukan musuh, Abu Sufyan bin Harb. Sebenarnya saat itu dia sudah dapat menundukkan Abu Sufyan. Namun hal itu sudah diketahui Shaddad bin Al-Aswad yang kemudian langsung menikamnya hingga meninggal dunia sebagai seorang syahid.

 

Peranan Para Pemanah

Detasemen para pemanah yang diangkat oleh Rasulullah SAW dan ditempatkan di atas bukit mempunyai peranan yang sangat besar dalam membalik gendering perang untuk kepentingan pasukan Muslimin. Kavaleri Quraisy yang dipimpin oleh Khalid bin Al-Walid dan ditopang oleh Abu Amr si fasik melancarkan serang tiga gelombang untuk menghancurkan sayap kiri pasukan Muslimin. Sebab jika sayap kiri bisa digempur, maka inti pasukan Muslimin dapat dimasuki, sehingga barisan mereka bisa dibuat kocar-kacir dan bisa dipastikan mereka akan kalah telak. Namun setiap kali ada gelombang serangan, para pemanah yang berada di atas bukit menghujani musuh dengan anak panah, hingga dapat menggagalkan tiga kali serangan musuh.

 

Begitulah roda pertempuran terus berputar dan pasukan Muslimin yang kecil justru menguasi keadaan, sehingga sempat menyurutkan ambisi para dedengkot musyrikin, dan membuat barisan mereka berlari menghindar ke kanan, ke kiri, ke depan, dank e belakang. Seakan-akan tiga ribu prajurit musyrikin harus berhadapan dengan tiga puluh ribu prajurit Muslim. Keberanian pasukan Muslimin terlihat jelas. Setelah Quraisy habis-habisan menguras tenaganya untuk menghadang serbuan pasukan Muslimin, maka terlihat semangat mereka yang turun drastic. Bahkan tak seorang pun di antara mereka yang berani mendekati bendera, setelah terbunuhnya pembawa bendera mereka yang terakhir, yaitu Shu’ab. Tak seorang pun yang berani mengambil bendera itu agar pertempuran berlangsung seru disekitarnya. Mereka sudah ancang-ancang untuk mundur dan melarikan diri, seakan mereka lupa apa yang pernah bergejolak di dalam hati mereka sebelum itu, yaitu dendam kesumat dan keinginan untuk mengembalikan kejayaan, kehormatan dan wibawa.

 

Ibnu Ishaq berkata, “Kemudian Allah SWT menurunkan pertolongan-Nya kepada orang-orang Muslim dan memenuhi janji-Nya, sehingga mereka bisa mencerai-beraikan musuh. Hampir pasti kemenangan ada di tangan mereka.”

 

Abdullah bin Az-Zubair meriwayatkan dari ayahnya, dia berkata, “Demi Allah, sampai-sampai aku bisa melihat betis Hindun binti Utbah yang tersingkap karena harus melarikan diri bersama rekan-rekannya.”

 

Dalam hadits Al-Barra’ bin Azib di dalam Ash-Shahih disebutkan, “Saat kami menyerang, mereka melarikan diri hingga, dapat kulihat bagaimana para wanita Quraisy tertatih-tatih di bukit sambil menyingsingkan kebaya, hingga terlihat betis dan gelang kaki mereka.”

 

Orang-orang Muslim mengejar orang-orang musyrik agar mereka meletakkan senjata dan dapat merampas harta.

AJARKAN KEBIASAAN INI PADA ANAK SAAT HENDAK PERGI KE SEKOLAH

AJARKAN KEBIASAAN INI PADA ANAK SAAT HENDAK PERGI KE SEKOLAH

Sebelumya kami disclaimer dulu, ini pembahasan kitab Akhlaqil lil Banin yang dulu ada di akun Instagram, Facebook dan sosmed lainnya, sekarang beralih di website kami ya. 🙏


Masih dalam pembahasan kitab Akhlaqul lil Banin, di sini dipaparkan contoh kebiasaan baik yang hendaknya diamalkan kepada anak-anak pada pagi hari sampai dia hendak berangkat ke sekolah, yaitu:




Hendaknya setiap murid haruslah selalu menyukai ketertiban dan kebersihan. la harus bangun dari tidurnya setiap pagi pada awal waktunya, lalu mandi dengan sabun, kemudian berwudhu dan shalat shubuh berjama'ah. Selesai shalat ia harus menjabat tangan kedua orang tuanya. Kemudian memakai pakaian sekolah yang bersih dan rapi. Kemudian melihat pelajaran-pelajaran yang telah dibacanya sebelum

tidur.


Kemudian sesudah makan pagi, ia harus mengatur alat-alatnya di dalam tas. Kemudian meminta izin kedua orang tuanya untuk pergi ke sekolah.


Wallohu a'lam bish showaab


Semoga Bermanfaat


[Kutipan Kitab Akhlaqul lil banin]

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada saat diberlangsungkannya wukuf di tanah Arafah tanggal 9 Dzulhijjah oleh para jama’ah haji. Wukuf di Arafah bisa dikatakan sebagai inti daripada pelaksanaan ibadah haji. Karena itu puasa Arafah ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya.



 

Keutamaan puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas.” [HR. Imam Muslim] sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun.

 

Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji sedang menjalankan ibadah di tanah suci. Hari-hari pada sepuluh pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa. Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, daripada perbuatan yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah! Walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid).” [HR. Imam Bukhori]

 

Adapun, niatnya puasa Tarwiyah dan Arafah sebagai berikut, “Nawaitu shauma ghodin min yaumi Arafata sunnatal lillahi ta’ala”.

Qurban

Qurban

Kita segera memasuki bulan Dzulhijjah. Di bulan yang mulia ini ada kegiatan ibadah rutin bagi ummat Islam di seluruh dunia, yaitu menyembelih binatang qurban. Melakukan ibadah qurban hukumnya adalah sunnah muakkad bagi setiap orang Islam, baligh, berakal dan mampu. Ibadah qurban yaitu menyembelih hewan pada saat hari raya qurban dan pada hari Tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Namun berqurban hukumnya dapat menjadi wajib apabila dinadzari. Misalnya jika seseorang berjanji akan berqurban jika ia berhasil mendapatkan prestasi tertentu.



 

Hewan Qurban

Adapun hewan yang mencukupi dan sah digunakan berqurban adalah Domba (dlo’nu), apabila sudah berumur satu tahun sempurna dan memasuki tahun yang kedua. Kambing kacang/ jenis kecil (ma’zu), apabila sudah berumur dua tahun sempurna dan memasuki tahun yang ketiga. Sapi, apabila sudah berumur dua tahun sempurna dan memasuki tahun ketiga. Untuk satu ekor unta dan sapi itu mencukupi untuk qurbannya tujuh orang, sedangkan kambing itu hanya mencukupi untuk qurbannya satu orang.

 

Satu orang yang berqurban dengan satu ekor kambing itu hukumnya lebih dibanding orang yang berqurban dengan seekor unta atau sapi yang digunakan berqurban untuk tujuh orang.

 

Ada beberapa hal yang menyebabkan hewan tidak sah digunakan berqurban, yaitu: Hewan yang buta salah satu matanya. Hewan yang pincang salah satu kakinya, walaupun pincangnya itu terjadi ketika akan disembelih, yaitu ketika dirubuhkan dan ia bergerak dengan sangat kuat. Hewan yang sakit seperti sakit yang tampak jelas yang menyebabkan kurus dan dagingnya rusak. Hewan yang sangat kurus hingga menyebabkan hilang akalnya. Hewan yang terputus sebagian atau seluruh telinganya. Hewan yang terputus sebagian atau seluruh ekornya. Sedangkan hewan yang pecah atau patah tanduknya itu sah digunakan berqurban, begitu pula hewan yang tidak memiliki tanduk.

 

Ketentuan dalam Berqurban

Orang yang berqurban diharuskan melakukan niat berqurban ketika menyembelih atau menta’yin (menentukan hewannya) sebelum disembelih. Orang yang mewakilkan penyembelihan hewan qurban (muwakkil), maka sudah dianggap cukup niatnya.

 

Bagi orang laki-laki hewan qurban sunnah disembelih sendiri, karena itba’ (mengikuti pada Nabi). Bagi orang perempuan sunnah untuk diwakilkan, dan sunnah baginya menyaksikan penyembelihan yang dilakukan oleh wakilnya.

 

Bila qurbannya sunnah, bukan qurban yang nadzar, maka diperbolehkan (bahkan sunnah) baginya memakan daging qurban, satu, dua atau tiga suap, karena untuk tabarruk (mencari berkah) dengan udhiyyahnya. Diperbolehkan baginya memberi makan (ith’am) pada orang kaya yang Islam. Wajib baginya menshadaqahkan daging qurban. Yang paling afdhal adalah menshadaqahkan seluruh daging qurban, kecuali yang ia makan untuk kesunnahan.

 

Apabila orang yang berqurban ikut memakan, lalu shadaqah dan menghadiahkan pada orang lain, maka disunnahkan baginya agar tidak memakan di atas sepertiga.

 

Boleh menshadaqahkan kulit hewan qurban, atau menjadikan perabot dan dimanfaatkan untuk orang banyak, namun tidak diperbolehkan baginya untuk menjualnya atau menyewakannya.

Sunday, June 19, 2022

Semir Rambut dan Air Wudhu

Semir Rambut dan Air Wudhu

Q: Assalaamu’alaikum wr. wb. Saya mau bertanya mengenai semir rambut. Sepengetahuan saya, kita boleh bersemir rambut dengan warna selain hitam. Tapi ada juga yang melarang semir rambut dengan warna apapun, alasannya kalau kita berhadats besar maka semir itu aku menutupi rambut sehingga walaupun kita sudah mandi jinabat, tetap dihukumi tidak sah (tetap junub), mohon penjelasannya. Terima kasih.




A: Wa ‘alaikumussalaam wr. wb. Fenomena memberi zat pewarna pada rambut (semir) saat ini memang masih banyak kita jumpai di masyarakat.


Semir merupakan zat kimia yang dapat merubah warna rambut dari warna aslinya.


Dalam permasalahan ini secara singkat ada dua pembahasan. Pertama masalah warna semir yang digunakan. Kedua akibat dari penyemiran rambut terkait dengan hukum fiqih.


Pertama, mengenai warna semir, hukum menyemir ramut sudah putih itu tidak boleh laki-laki ataupun perempuan.


Hal ini disebabkan beberapa hal, pertama, karena ada unsur ghoror (penipuan). Dengan memakai semir warna hitam, nantinya akan tampil kelihatan muda lagi padahal sudah tua.


Kedua, karena ada unsur seakan-akan merubah ciptaan Allah SWT. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam kitab Is’aadur Rofiq juz 2.


Ketiga, ada unsur seakan-akan tidak mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita.


Akan tetapi ada yang memperbolehkan menyemir hitam rambut dalam beberapa kasus. Misalnya bagi istri yang mendapat izin dari suaminya. Demikian pula ketika kita mau berperang dengan tujuan agar musuh takut karena akan tampak kuat dan berwibawa.


Adapun kalau warna semir yang digunakan itu selain hitam, misalnya kuning atau merah maka hukumnya boleh demikian keterangan dalam kitab Is’aadur Rofiq juz 2. Bahkan dalam kitab I’aanatuth Tholibin juz 2 hal ini disunnahkan.


Kedua, permasalahan semir dikaitkan dengan ibadah yakni mandi wajib, wudhu dan sholat. Apakah sah sholatnya orang yang rambutnya disemir? Jawabannya adalah kalau semir itu terbuat dari bahan yang bisa menghalangi sampainya air pada rambut ketika mandi besar, ketika sedang junub, maka sholatnya tidak sah, karena mandinya tidak sah. Tetapi kalau semirnya itu tidak menghalang-halangi maka tidak ada permasalahan. Jadi tergantung dengan bahan yang digunakan.


Jadi, dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan, bahwa yang tidak boleh itu menyemir dengan warna hitam terkecuali kalau ada hal yang memperbolehkan seperti penjelasan di atas. Dan kalau semir itu jenis zat kimiawinya sampai menghalangi sampainya air pada rambut, maka mandi jinabatnya tidak sah.


Meskipun secara hukum, semir selain warna hitam (kuning dan merah) diperbolehkan, akan tetapi jika dipandang dari segi moral, baik dalam dunia pendidikan maupun pada masyarakat umumnya, hal itu merupakan perilaku yang kurang bernilai positif, maka alangkah baiknya jika tidak dilakukan.

WALLAHU A'LAM BISH SHAWAB

Barokah Shalawat Surga Bertambah Luas

Barokah Shalawat Surga Bertambah Luas

Allah SWT amat menyayangi makhluk-Nya, firman-Nya: “Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi Muhammad dan ucapkanlah penghormatan kepadanya.” Inilah panggilan Allah bagi hamba-hamba-Nya untuk masuk ke dalam limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, masuk ke dalam kelompok para malaikat yang dekat dengan-Nya, yakni mereka yang bershalawat dan mengucap salam untuk Nabi Muhammad SAW.



 

Dan panggilan ini hanya untuk orang-orang beriman, ini menunjukkah suatu keistimewaan dimana yang bershalawat dan salam ini adalah bagiannya mereka yang telah dekat dengan-Nya, yakni orang-orang yang beriman. Ini memperlihatkan bahwa mereka yang banyak bershalawat adalah mereka yang paling kokoh dan mantap keimanannya.

 

Para pecinta nabi dan yang rindu kepada Sayyidina Muhammad SAW jika bershalawat kepada Rasulullah SAW maka Allah SWT akan menghapus dosa-dosanya di malam dan di siang itu, yaitu dengan shalawat yang dipenuhi cinta dan rindu kepada Rasulullah SAW Sayyidina Anas bin Malik RA berkata teriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari: “Tidaklah kami melihat pemandangan yang lebih menakjubkan dari wajah Nabi Muhammad SAW”.

 

Dalam riwayat yang lain disebutkan: “Seakan-akan matahari dan bulan beredar di wajah Nabi Muhammad SAW”. Wajah terindah yang dicipta oleh Allah SWT, makhluk yang paling ramah dan paling baik dan berakhlak luhur kepada semua manusia, Beliaulah Rasulullah Muhammad SAW yang sangat dimuliakan Allah SWT, maka begitu pula bagi orang-orang yang mencintainya SAW, akan senantiasa di dalam naungan rahmat dan kasih sayang-Nya.

 

Dalam kitab al-Ibriz disebutkan bahwa Sang Muallif, Syekh Abdul Aziz Ad-Dabbagh: “Sesungguhnya shalawat kepada Nabi SAW adalah dzikirnya para malaikat di setiap penjuru surga. Dari berkahnya shalawat kepada Nabi SAW setiap kali mereka bershalawat, maka surga bertambah luasnya. Surga terus bertambah luas selama para malaikat itu bershalawat. Surga berhenti pertambahan luasnya, manakala para malaikat tidak bershalawat dan berganti dengan dzikir yang lain seperti tasbih.

 

Sayyid Ad-Dabbagh RA pernah ditanya orang, “Mengapa surga jadi bertambah luas dengan adanya pembacaan shalawat terhadap Nabi Kita Muhammad Rasulullah SAW, bukan dengan bertasbih atau berdzikir yang lain? Lalu beliau menjawab dengan mengatakan karena surga dan diciptakan dari Nur Nabi Kita Muhammad Rasulullah SAW dan surga selalu rindu kepada bapaknya, karena itu bila surga mendengar nama Nabi Kita Muhammad Rasulullah SAW disebut, maka ia menjadi senang dan gembira. Dan itu pula yang menyebabkan surga akan merasa senang dan gembira sekali bila Nabi Kita Muhammad Rasulullah SAW beserta ummatnya kelak nanti memasuki surga.

Jangan Merusak Citra Islam

Jangan Merusak Citra Islam

Rasulullah SAW bersabda: "Tahanlah lisanmu dari mengumpat (mengumbar aib) orang Islam, apabila ada seorang di antara kamu yang meninggal, ceritakanlah tentang kebaikan-kebaikannya." [HR. Imam Thobaroni dari Sayyidina Sahl bin Sa'ad]




Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, "Ceritakanlah kebaikan-kebaikan orang mati dan jangan kamu ceritakan tentang kejelekan-kejelekannya." [HR. Imam Tirmidzi dari Sayyidina Abdullah bin Umar RAnhuma].


Ketika kita menceritakan kejelekan orang lain, tentu yang mendengarkan belum tentu Muslim. Kalau kejelekan itu kita tulis di media cetak atau media sosial, tentu yang membaca juga belum tentu Muslim dan seterusnya. Artinya ketika kita mengumbar aib seorang Muslim di depan orang non Muslim. Akibatnya yang jelek dan tercoreng bukan hanya orangnya, tapi nama Islam.


Akhlaq seorang Muslim tentu selalu menjaga nama baik agama Islam. Yang namanya jihad itu adalah menjunjung tinggi agama Islam (li i'laikalimatillaah), bukan mencoreng nama baik agama Islam.


Allah SWT Yang Maha Kuasa, Maha Membalas bisa saja sekarang menaqdirkan seseorang jelek (memiliki aib). Tapi karena kita menyebarkan dan mengolok-olok kejelekan-kejelekannya maka kita sendiri yang menjadi jelek. Dan kita tidak mengetahui siapa di antara kita yang terbaik di sisi Allah SWT. Bisa jadi kita yang merasa baik ternyata jelek. Atau, kalaupun benar-benar baik belum tentu akhirnya baik (Husnul Khotimah). Bahkan, kalau kita kelihatan baik sampai akhir belum tentu diterima oleh Allah SWT.


Sebaliknya, orang yang jelek itu belum tentu jelek. Kalaupun benar-benar jelek bisa jadi dia bertaubat. Kalaupun tidak sempat bertaubat bisa jadi dia diampuni oleh Allah SWT. Siapa yang selamat dan siapa yang celaka kita semua tidak bisa mengetahuinya. Maka salah kalau kita sampai mengolok-olok orang lain. Bisa jadi kita yang mengolok-olok itu jelek dan yang kita olok-olok itu adalah baik. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula kaum wanita (mengolok-olok) wanita lain (karena) boleh jadi wanita yang (diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang memperolok-olok)." [QS. Al-Hujurat: 13]


Saling Menilai Buruk

Dan mengumbar aib itu juga tidak baik untuk dakwah. Kalau para penceramah agama, para tokoh saling mengolok-olok maka tokoh di sana jelek menurut tokoh yang di sini. Sebaliknya tokoh di sini jelek menurut tokoh yang di sana. Jama'ahnya tokoh di sini menganggap jelek tokoh yang ada di sana. Dan sebaliknya, jama'ahnya tokoh yang ada di sana menganggap jelek tokoh yang ada di sini. Akhirnya antara sesama Muslim tidak saling percaya yang berujung pada perpecahan. Ketika kita terpecah-belah maka orang di luar Islam akan masuk dan menyerang agama Islam. Jadi ini semua hanya membuka peluang bagi syetan untuk memecah-belah ummat Islam. Maka cegahlah lisan kita dari mengolok-olok orang lain.


Terkadang kalimat itu bisa bermakna doa. Saat kita mengolok-olok orang lain dengan kejelekan, maka seakan-akan mendoakan orang lain supaya menjadi jelek. Padahal ketika orang lain itu menjadi jelek kita sendiri yang rugi. Misalnya si A mendoakan jelek pada masyarakat dan ternyata mereka semua menjadi pencuri, penjahat maka nanti yang dirugikan juga keluarga si A tidak adanya ketenangan hidup.


Dan untuk pendidikan anak juga tidak baik, misalnya orang tua atau guru atau kyai yang suka mengolok-olok tentu anak dan murid-muridnya akan menirukannya. Terkecuali kalau hal itu berkaitan dengan kemurnian ajaran agama Islam. Misalnya ada si Fulan tidak bisa dipercaya, tidak amanah, tidak mempunyai keilmuan dan si Fulan tadi tampil di depan masyarakat seolah-olah dia seorang yang alim, menceritakan sesuatu yang tidak benar dan sebagainya. Maka dalam konteks yang terbatas seorang tokoh itu mengungkapkan kebenaran, untuk memberikan kabar bahwa si Fulan itu bukan ahli ilmu. Seperti halnya dalam ilmu hadits, ada kajian jarh wa ta'dil. Sebenarnya bagi orang yang dikritik tidak memberikan mashlahat, tapi ada kemaslahatan yang lebih besar, yakni menjaga keshohihan, keontetikan, kemurnian ajaran Islam. Dan ini lebih penting daripada menjaga pribadi masing-masing.

WALLAHU A'LAM BISH SHAWAB

Badan Otonom

Muslimat NU
Read More
GP Ansor
Read More
Fatayat NU
Read More
IPNU
Read More
IPPNU
Read More
PMII
Read More
Jatman
Read More
JQH NU
Read More
ISNU
Read More
PSNU PN
Read More

Lembaga

LP Ma'arif NU
Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama
RMINU
Rabithah Ma'ahid al-Islamiyah Nahdlatul Ulama
LBMNU
Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama
LESBUMI
Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia
LAZISNU
Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama
LTNNU
Lembaga Ta'lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama
LAKPESDAM
Kajian Pengembangan Sumber daya
LDNU
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama
LPBINU
Penanggulangan Bencana Perubahan Iklim
LTMNU
Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama
LKKNU
Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama
LFNU
Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama
LPBHNU
Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama
LPNU
Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama
LPPNU
Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama
LKNU
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama
LPTNU
Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama
LTN NU
Lembaga Infokom dan Publikasi Nahdlatul Ulama
LWPNU
Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-