Allah SWT amat menyayangi makhluk-Nya, firman-Nya: “Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi Muhammad dan ucapkanlah penghormatan kepadanya.” Inilah panggilan Allah bagi hamba-hamba-Nya untuk masuk ke dalam limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, masuk ke dalam kelompok para malaikat yang dekat dengan-Nya, yakni mereka yang bershalawat dan mengucap salam untuk Nabi Muhammad SAW.
Dan panggilan ini hanya untuk orang-orang beriman, ini menunjukkah suatu keistimewaan dimana yang bershalawat dan salam ini adalah bagiannya mereka yang telah dekat dengan-Nya, yakni orang-orang yang beriman. Ini memperlihatkan bahwa mereka yang banyak bershalawat adalah mereka yang paling kokoh dan mantap keimanannya.
Para pecinta nabi dan yang rindu kepada Sayyidina Muhammad SAW jika bershalawat kepada Rasulullah SAW maka Allah SWT akan menghapus dosa-dosanya di malam dan di siang itu, yaitu dengan shalawat yang dipenuhi cinta dan rindu kepada Rasulullah SAW Sayyidina Anas bin Malik RA berkata teriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari: “Tidaklah kami melihat pemandangan yang lebih menakjubkan dari wajah Nabi Muhammad SAW”.
Dalam riwayat yang lain disebutkan: “Seakan-akan matahari dan bulan beredar di wajah Nabi Muhammad SAW”. Wajah terindah yang dicipta oleh Allah SWT, makhluk yang paling ramah dan paling baik dan berakhlak luhur kepada semua manusia, Beliaulah Rasulullah Muhammad SAW yang sangat dimuliakan Allah SWT, maka begitu pula bagi orang-orang yang mencintainya SAW, akan senantiasa di dalam naungan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Dalam kitab al-Ibriz disebutkan bahwa Sang Muallif, Syekh Abdul Aziz Ad-Dabbagh: “Sesungguhnya shalawat kepada Nabi SAW adalah dzikirnya para malaikat di setiap penjuru surga. Dari berkahnya shalawat kepada Nabi SAW setiap kali mereka bershalawat, maka surga bertambah luasnya. Surga terus bertambah luas selama para malaikat itu bershalawat. Surga berhenti pertambahan luasnya, manakala para malaikat tidak bershalawat dan berganti dengan dzikir yang lain seperti tasbih.
Sayyid Ad-Dabbagh RA pernah ditanya orang, “Mengapa surga jadi bertambah luas dengan adanya pembacaan shalawat terhadap Nabi Kita Muhammad Rasulullah SAW, bukan dengan bertasbih atau berdzikir yang lain? Lalu beliau menjawab dengan mengatakan karena surga dan diciptakan dari Nur Nabi Kita Muhammad Rasulullah SAW dan surga selalu rindu kepada bapaknya, karena itu bila surga mendengar nama Nabi Kita Muhammad Rasulullah SAW disebut, maka ia menjadi senang dan gembira. Dan itu pula yang menyebabkan surga akan merasa senang dan gembira sekali bila Nabi Kita Muhammad Rasulullah SAW beserta ummatnya kelak nanti memasuki surga.