Saturday, July 16, 2022

Bahaya Bernafas Ketika Minum

Dari Sayyidina Abu Qatadah dan bapaknya, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian minum, maka janganlah ia bernafas di bejana (gelas). Dan jika salah seorang dari kalian kencing maka janganlah ia memegang dzakar (kemaluan) dengan tangan kanannya. Jika membersihkannya maka jangan dengan tangan kanannya.” [HR. Imam Bukhori]




Sebagian ulama mengatakan, “Larangan bernafas di dalam bejana ketika minum sama seperti larangan ketika makan dan minum, sebab hal itu bisa menyebabkan keluarnya ludah sehingga bisa mempengaruhi/ kebersihan air minum tersebut. Dan keadaan ini apabila dia makan dan minum dengan orang lain.


Adapun bila ia makan sendirian atau bersama keluarganya atau dengan orang yang tidak terganggu dengan caranya tersebut, maka hal itu tidak mengapa.” Aku (Imam Ibn Hajar Al-Asqolani) berkata, “Dan yang lebih bagus adalah memberlakukan larangan hadits Nabi tersebut, sebab larangan itu bukan untuk menghormati orang yang layak dihormati ataupun untuk mendapat penghargaan dari orang lain. Berkata Imam Al-Qurthubi, “Makna larangan itu adalah agar bejana dan air tersebut tidak tercemar dengan air ludah ataupun bau yang tidak sedap”. Fat-hul Bari.


HIKMAH SECARA MEDIS

Demikianlah penjelasan para ulama kita. Para pakar kontemporer pun telah berusaha mengorek hikmah atas larangan tersebut. Mereka mengatakan, “Ini adalah petunjuk yang indah yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad SAW dalam menyempurnakan akhlaq. Dan apabila makan atau minum kemudian terpercik ludah keluar dari mulut kita, maka hal itu merupakan kurangnya sopan santun kita, dan sebab munculnya sikap meremehkan, atau penghinaan. Dan Rasulullah SAW adalahnya penghulunya seluruh orang-orang yang santun dan pemimpinnya seluruh para pendidik.


Bernafas adalah aktivitas menghirup dan mengeluarkan udara; menghirup udara yang bersih lagi penuh dengan oksigen ke dalam paru-paru sehingga tubuh bisa beraktivitas sebagaimana mestinya; dan menghembuskan nafas adalah udara keluar dari paru-paru yang penuh dengan gas karbon dan sedikit oksigen, serta sebagian sisa-sisa tubuh yang beterbangan di dalam tubuh dan keluar melalui kedua paru-paru dalam bentk gas.


Gas-gas ini dalam persentase yang besar ketika angina dihembuskan, padanya terdapat sejumlah penyaki, seperti pada toksin air kencing. Maka udara yang dihembuskan mengandung sisa-sisa tubuh yang berbentuk gas dengan sedikit oksigen. Dari hal ini kita mengetahui hikmah yang agung dari larangan Rasulullah SAW; yaitu agar kita tidak bernafas ketika makan dan minum, akan tetapi yang dibenarkan adalah minum sebentar lalu diputus dengan bernafas di luar bejana, lalu minum kembali.


Rasulullah SAW memberikan wejangan tentang awal yang bagus dalam perintahnya tentang memutus minum dengan bernafas sebentar-sebentar. Sebagaimana sudah kita ketahui, bahwa eorang yang minum 1 gelas dalam satu kali minuman akan memaksa dirinya untuk menutup/ menahan nafasnya hingga ia selesai minum. Yang demikian karena jalur yang dilalui oleh air dan makanan dan jalan yang dilalui oleh udara akan saling bertabrakan, sehingga tidak mungkin seseorang akan bisa makan atau minum sambil bernafas secara bersama-sama. Sehingga tidak bisa tidak, ia harus memutus salah satu dari keduanya. Dan ketika seseorang menutup/ menahan nafasnya dalam waktu lama, maka udara di dalam paru-paru akan terblokir, maka ia akan menekan kedua dinding paru-paru, maka membesar and berkuranglah kelenturanya setahap demi setahap. Dan gejala ini tidak akan terlihat dalam waktu yang singkat.


Akan tetapi apabila seseorang membiasakan diri melakukan ini (minum dengan menghabiskan air dalam satu kali tenggakan) maka ia akan banyak sekali meminum air, seperti unta, dimana paru-parunya selalu terbuka. Lalu paru-paru akan menyempitkan nafasnya manakala ia sedikit minum air, maka kedua bibirnya kelu dan kaku, dan demikian juga dengan kukunya. Kemudian, kedua paru-parunya menekan jantung sehingga mengalami dis-fungsi jantung (gagal jantung), kemudian membalik ke hati, maka hati menjadi besar (membengkak), kemudian sekujur tubuh akan menggembur. Dan demikianlah keadaannya, sebab kedua paru-paru yang terbuka merupakan penyakit yang berbahaya, sampai para dokter pun menganggapnya lebih berbahaya daripada kanker tenggorokan.


Dan Nabi SAW tidak menginginkan seorangpun dari ummatnya sampai menderita penyakit ini. oleh karena itu, beliau menasehati ummatnya agar meminum air seteguk demi seteguk (antara dua tegukan dijeda dengan nafas), dan meminum air 1 gelas dengan 3 kali tegukan, sebab hal ini lebih memuaskan rasa dahaga dan lebih menyehatkan tubuh. (Lihat Al-Haqo’iq Ath-Thobiyyah fii Al-Islam, secara ringkas).


Sumber: Al-Arba’in Al-Ilmiah, Abdul Hamid Mahmud Thahmaaz

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-