Saat ini setiap hari selalu timbul hal baru yang bisa menyesatkan, menyeret, serta merusak aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Satu-satunya jalan keselamatan adalah selalu berpegang teguh terhadap aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang diakui serta mempunyai silsilah dan hubungan yang jelas sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada jalan yang lain selain mengikuti, meneladani mereka para ahlul haqq, yaitu orang-orang yang telah sukses dalam menempuh kehidupan dunia untuk keabadian akhirat. Mereka adalah para auliya’ sholihin.
Kita harus selalu mengikuti manhaj, jalan, akhlaq dan budi pekerti Rasulullah SAW yang telah dicontohkan oleh para auliya’ sholihin. Karena mereka adalah generasi pendahulu kita yang sudah mengenal Allah SWT. Mereka adalah contoh manusia-manusia yang sukses, yang telah mendapat kedudukan di sisi-Nya. Mereka selalu mengutamakan Allah SWT dan Rasul-Nya, mereka selalu mengagungkan Allah SWT. Mereka menginginkan kehidupan yang abadi dari kehidupan yang ada di muka bumi ini yang sungguh kecil dan hina, yang membuat lalai para penghuni dunia ini.
Kita telah melupakan hakekat kita dalam kehidupan ini. Kebanyakan kita saling berebut dan sibuk untuk mencari kedudukan, mengejar pangkat, berebut kekuasaan dan harta. Sedangkan para auliya’ dan sholihin tidak terlena dengan kehidupan dunia, mereka lebih mencintai serta merindukan serta menginginkan pertemuannya dengan Allah SWT.
Mereka selalu berjalan di atas rel Rasulullah SAW, tanpa menyimpang sedikitpun. Malam mereka dihiasi dengan ibadah. Mereka bangun malam meninggalkan waktu tidurnya untuk menggapai keridhoan Allah SWT. Mereka berdzikir, berdoa, bermunajat dan ‘bermesraan’ dengan Allah SWT Sang Pencipta.
Mereka selalu menjalin hubungan batin dengan Baginda Nabi Muhammad SAW, diantaranya dengan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka selalu mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, mengikuti akhlaq, adab, dan amalan Nabi Muhammad SAW, serta menjauhi segala bid’ah.
Mereka beribadah di muka bumi ini dengan tawadhu’, ikhlas, dan penuh rasa husnudzhon (berprasangka baik) terhadap Allah SWT. Lahir dan batinnya selalu diliputi dengan kerinduan, kenikmatan, keyakinan serta kelezatan untuk beribadah hanya semata kepada dan untuk Allah SWT. Beribadahnya bukan saja dalam bentuk amalan lahiriah semata, namun, mereka beribadah secara dzhohir dan batin.
Sebenarnya kita juga bisa seperti itu, namun, yang membedakan antara auliya’ dengan kita adalah, mereka dapat merasakan kenikmatan serta kelezatan dalam beribadah di dalam lubuk sanubarinya. Mereka selalu berbaik sangka kepada Allah SWT dan seluruh makhluk-Nya. Mereka tidak pernah sedikitpun berpaling hatinya dari bertautan dengan Allah SWT.
Mereka tidak disibukkan oleh urusan yang bertalian dengan makhluk. Karena bagi mereka semua kejahatan yang dilakukan oleh makhluk. Baik itu berupa gangguan, godaan kepada mereka itu merupakan ujian Allah SWT bagi dirinya. Para auliya’ dan sholihin selalu beritikad untuk Allah SWT semata. Mereka menanamkan pada hati-hatinya dengan selalu berhusnudzon kepada makhluk Allah SWT.
Mereka bergaul kepada manusia dengan baik, semata-mata karena Allah SWT. Karena apapun sifat dan perangainya, manusia adalah ciptaan Allah SWT yang wajib kita hormati dan kita jaga kehormatannya, baik yang beriman maupun yang tidak beriman.
Para auliya’ memiliki kedekatan hubungan dengan Allah Sang Maha Pencipta. Oleh karena itu kenalilah mereka, masuklah ke dalam barisannya. Mereka adalah para kekasih-kekasih Allah SWT, mereka mencintai dan dicintai oleh Allah SWT serta Rasul-Nya. Allah SWT ridho terhadap mereka dan mereka pun ridho atas ketentuan Allah SWT terhadap mereka.
Penuhilah hati kita dengan kecintaan terhadap mereka para kekasih Allah SWT tersebut. Ikutilah jalan mereka, duduklah bersama mereka, karena mereka para sholihin memiliki ikatan batin dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Tumbuhkanlah keimanan, keyakinan dan kecintaan dalam sanubari kita seperti halnya mereka para auliya’ dan sholihin.
Yang mana mereka-mereka itu dapat merasakan kelezatan dalam bermunajat kepada Allah SWT, dapat merasakan kelezatan iman dan Islam. Mereka sedikitpun tidak menginginkan kehormatan dan kedudukan di muka bumi, namun mereka mengharapkan kehormatan yang abadi di akhirat kelak.
Seperti halnya diperlihatkan oleh cucu Baginda Nabi Muhammad SAW, al-Imam Ali Zainal Abidin bin Husein yang setiap malamnya sholat sunnah sebanyak 1000 rokaat dengan niat hanya untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepadanya.
Begitu juga al-Imam Faqih al-Muqoddam Muhammad bin Ali Ba’alawi yang setiap harinya disibukkan untuk berdzikir mengingat Allah SWT, dengan ucapan Laa ilaaha ilallah Muhammad Rasulullah sebanyak 124 ribu kali setiap harinya. Lalu bagaimana kita?
WALLAHU A'LAM BISH SHAWAB