Wednesday, July 13, 2022

Kematian Habil, Gempa Bumi dan Gerhana Matahari

 Penyusun kitab Miratuz Zaman berkata, sesungguhnya para ahli perbintangan menjelaskan bahwa binatang yang berekor/ lintang kemukus tidak menampakkan diri di dunia kecuali saat terbunuhnya Habil dan saat dijatuhkannya Nabi Ibrahim ke pembakaran dan saat hancurnya kaum ‘Ad dan saat tenggelamnya Fir’aun.

 



Dan lintang kemukus tidak akan menampakkan diri kecuali jika aka nada pagebluk/balak atau matinya para pemimpin. Lintang tersebut juga menampakkan diri pada awal Islam ketika perang Badar Kubro dan juga menampakkan diri ketika terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan dan terbunuhnya Sayyidina Ali KWH. Dan ini adalah perkara yang sudah terbukti.

 

Imam Ats-Tsa’labi berkata, saat Habil dibunuh maka bumi bergetar dan ini adalah pertama kali gempa yang terjadi di bumi, dan itu terjadi tujuh kali dalam sehari sampai tujuh hari dari kematian Habil. Oleh karenanya maka matahari jadi tertutup, dan ini adalah pertama kalinya terjadi gerhana matahari di muka bumi.

 

Imam Ats-Tsa’labi berkata, ketika Habil terbunuh maka tumbuhlah duri di pohon-pohon dan jadi berubah rasa buah-buahan dan jadi asin rasa air, pada saat itu Nabi Adam masih di tanah Hindia dan beliau belum tahu kabar tentang kematian anak yang dicintainya yaitu Habil.

 

Ibnu Abbas berkata, saat Qobil membunuh saudara yang bernama Habil saat itu berada di gunung Qosiyun dalam gua darah maka bumi menyerap darah tersebut, lalu Allah SWT memberi “ilham” pada Qobil, dimana saudaramu, Qobil menjawab aku tidak tahu. Allah SWT memberi “ilham” lagi, sesungguhnya bentuk/gambaran darahnya saudaramu berteriak dari bumi bahwa kaulah yang membunuhnya.

 

Lalu Qobil berkata dimanakah darahnya? Maka pada hari itu juga Allah SWT mengharamkan bumi untuk menyerap semua darah.

 

Di saat Nabi Adam tahu kalau hatinya merasa tidak tenang maka ia keluar untuk mengetahui apa yang sudah terjadi. Pada saat sampai di hadapan anak-anaknya maka barulah ia tahu bahwa Habil telah dibunuh. Dan Qobil yang kemudian mempersunting Iqlima. Di saat kedatangan Nabi Adam maka Qobil berlari dan menjerit karena takut pada ayahnya.

 

Imam Ats-Tsa’labi berkata, di saat kabar pembunuhan anaknya sudah jelas pada Nabi Adam maka Adam menangis, dan kabar tersebut sudah jelas pada Hawa, maka ia langsung menjerit-jerit maka jadilah kebiasaan tersebut pada anak cucu mereka.

 

Imam Ats-Tsa’labi berkata, di saat Adam mengetahui terbunuhnya Habil maka Adam berdiam diri selama satu tahun tidak pernah tertawa dan tidak mau menggauli istrinya (Hawa) lalu Allah SWT memberi wahyu, hai Adam sampai kapan kamu bersedih dan menangis, ‘sungguh Aku akan memberi gantinya padamu anak yang benar-benar Nabi dan Aku akan menjadikan Nabi-Nabi dan keturunannya sampai hari kiamat, dan ciri-cirinya adalah bahwa ia nanti akan dilahirkan sendiri (tidak kembar) pada satu kandungan, ketika ia lahir maka berilah ia nama Syis’, dan arti Syis menurt bahasa Suryani adalah Abdullah.

 

Saat hawa mengandungnya, ia tak merasa berat dan tak merasa repot melahirkan, jarak antara kematian Habil dan Hawa melahirkan Syis adalah seratus tahun. Wallahu a’lam.

[Disarikan dari Kitab Bada’iuzzhuhur]

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-