Friday, August 12, 2022

Lingkaran Syetan Makanan Haram

Habib Anis al-Habsyi menceritakan ketika aku mampir ke kota Tarim aku mampir ke rumah Habib Ali al-Idrus. Habib Ali setiap malam berdiri membaca 10 juz al-Qur’an demikian juga dengan ibu beliau. Ibadah membaca Al-Qur’an ini dilaksanakan sebelum pembacaan hizib di masjid.




Habib Ali al-Idrus ini adalah seorang yang sangat waro’, di suatu daerah beliau mempunyai kebun kurma ketika telah sampai setahun beliau datangi kebunnya dan beliau tanyakan pada penjaga kebun bagaimana hasil kebun kurma saat ini, sangat luar biasa hasil kurmanya bagus-bagus, lalu apakah sudah engkau keluarkan zakatnya? Sudah saya keluarkan tapi dengan kurma yang tidak sama soalnya sayang kalau diambilkan dari panen yang saat ini, jawab sang penjaga. Mendengar jawaban tersebut Habib Ali menjadi marah, kamu telah berbuat dzolim dengan tidak mengeluarkan zakat yang sama dengan hasil panen, oleh sebab itu shodaqohkan semua hasil panen kali ini.


Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa makannya dari yang halal mau tidak mau anggota badannya akan berbuat ketaatan sedangkan sebaliknya bila seseorang memperoleh makanan yang haram maka dia akan melakukan kemaksiatan baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar”.


Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menjaga makanannya hanya makan yang halal saja selama 40 hari maka akan keluar ungkapan-ungkapan hikmah dari lisannya, tidak aka nada kata-kata yang tidak berguna dan tidak bermanfaat”.


Seseorang yang ingin memiliki kekuatan batin bersumber dari tenaga ilahiyah harus memperhatikan makanannya. Baginya pantang kemasukan makanan yang haram karena keberadaannya akan mengotori hati. Makanan yang haram akan membentuk jiwa yang kasar dan kulit menjalankan ketaatan dalam beragama. Makanan yang haram disini bukan hanya dilihat dari jenisnya saja, tapi juga dari cara dan proses untuk mendapatkan makanan tersebut.


Efek dari makanan yang haram ini menyebabkan jiwa sulit untuk diajak menyatu dengan hal-hal positif, seperti: dibuat dzikir tidak khusyuk, berdoa tidak sungguh-sungguh dan hati tidak tawakal kepada Allah.


Daging yang tumbuh dari makanan yang haram selalu menuntut untuk diberi makanan yang haram pula. Seseorang yang sudah terjebak dalam lingkaran ini sulit untuk melepaskannya, sehingga secara tidak langsung menjadikan hijab atau penghalang seseorang memperoleh getaran/ cahaya ilahiyah.


Disebutkan, setitik makanan yang haram memberikan efek terhadap kejernihan hati. Ibarat setitik tinta yang jatuh diatas kertas putih, semakin banyak unsure makanan haram yang masuk, ibarat kertas putih yang banyak ternoda tinta. Sedikit demi sedikit akan hitamlah semuanya. Hati yang gelap menutupi hati nurani, menyebabkan tidak peka terhadap nilai-nilai kehidupan yang mulia. Seperti kaca yang kotor oleh debu-debu, sulitlah cahaya menembusnya. Tapi dengan dzikir dan menjaga makanan haram, hati menjadi bersih bercahaya.


Begitu halnya jika anda menghendaki dijaga para malaikat Allah, jangan kotori diri anda dengan darah dan daging yang tumbuh dari makanan yang haram. Inilah mengapa para ahli ilmu batin sering menyarankan seorang calon siswa yang ingin suatu ilmu agar memulai suatu pelajaran dengan laku batin seperti puasa. Puasa itu bertujuan menyucikan darah dan daging yang timbul dari makanan yang haram. Dengan kondisi badan yang bersih, diharapkan ilmu batin lebih mampu bersenyawa dengan jiwa dan raga.


Dikisahkan ada seorang sufi yang sangat waro’ ketika beliau pecah, ia menangis maka dikatakan oleh sahabatnya mengapa engkau menangis hanya karena pecahnya kendi ntar aku ganti dengan kendi yang baru, aku menangis bukan karena kendinya yang pecah akan tetapi aku mengetahui siapa yang membuat kendi ini, kendi ini dibuat oleh orang yang sholeh yang mengambil bahan-bahan untuk membuat kendi ini dari yang halal saja, apakah engkau menjamin kehalalan dari kendi yang akan engkau berikan padaku? Tanya Sang Sufi, akhirnya temannyapun hanya terdiam. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara yang samar-samar (syubhat)”.


WALLAHU A'LAM BISH SHAWAB

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-