Mengenal sosok Aji Prasetyo, seniman yang digandrungi dengan deretan prestasi
Aji Prasetyo atau yang akrab dipanggil mas Aji ini merupakan salah satu tokoh yang lahir di Pasuruan, dan menghabiskan waktu untuk bersekolah SD, SMP, dan SMA di Madiun.
Mas Aji juga pernah menjadi salah satu anggota Pengurus Pusat Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) Nahdlatul Ulama. Jejak Mas Aji rupanya tidak sim salabim langsung jadi begitu saja, melainkan telah melewati beberapa kisah yang cukup menggerakkan hati.
Salah satu hal yang selalu dikenang oleh Mas Aji adalah menjadi Founder Komunitas Forum Rembug Tjangkir13, salah satu ruang diskusi yang melibatkan banyak anak muda baik dari santri maupun mahasiswa.
Komunitas tersebut bermula saat Mas Aji membuka warung kopi (warkop) di Malang, dengan nuansa angkringan, bukan kafe. Warkop tersebut tentu juga masih kental dengan kultur Madiun yang kota asal bertumbuh kembang, sehingga banyak dari kalangan pemuda yang mampir untuk sekadar minum kopi.
Bagi sesama pengunjung warkop, ternyata muncul pembicaraan yang searah di meja panjang dan saling duduk berdampingan.
Mas Aji sebagai pemilik Warkop pun juga sangat senang, sebab terdapat nuansa berbeda dari warung kopi yang selama ini ditemuinya.
Obrolan sesama pengunjung yang notabene adalah kaula muda tersebut rupanya dinamis dan kontinyu. Dimana selalu ada hal baru yang dibahas oleh para anak muda, sehingga Mas Aji juga ikut larut dan andil dalam pembahasan mereka.
Bahkan, melalui obrolan di warkop tersebutlah akhirnya sering muncul gagasan baru, diskusi terkait isu-isu sosial terkini, dan bahkan mengarah pada gerakan nyata para pemuda dalam merespons gejala yang muncul di masyarakat.
Maka tercetuslah sebuah komunitas yang kemudian disebut dengan Komunitas Forum Rembuk Tjangkir13, yang disepakati dibentuk pada tanggal 13 September 2013. Komunitas ini juga sudah banyak menunjukkan aksi dan kiprahnya untuk masyarakat, seperti gerakan Resik Sampah Virtual di Malang.
“Berawal dari gagasan teman-teman, kita datang ke kantor Satpol PP, dan bahkan pihak sana juga ikut mengawal kita, mencabut spanduk yang memang isinya mengganggu kerukunan masyarakat sekitar,” ujar Mas Aji, saat dihubungi tim warta LTN NU Kota Madiun.
Mas Aji juga menjelaskan bahwa Forum Rembug ini bebas diikuti oleh siapa saja, bahkan ada beberapa organisasi mahasiswa yang mengadakan diskusi bersama di warkop tersebut.
Namun, sekarang warkop milik Mas Aji sudah ditutup dan anggota forum rembug juga sudah melanjutkan langkahnya dalam menempuh impian masing-masing.
Di sisi lain, ada banyak prestasi yang ditorehkan oleh mas Aji, khususnya di bidang seni. Mas Aji lebih dikenal sebagai sosok seniman yang mendalami bidang komik sebagai medianya.
Sudah ada berbagai macam komik sebagai karya Mas Aji yang turut menghantarkannya ke berbagai negara dan juga menorehkan prestasi yang luar biasa.
Sebagai contoh yaitu Mas Aji pertama kali membuat komik opini/kritik sosial sejak tahun 2007, bahkan juga menjadi peserta Workshop Komik bersama komikus Perancis Stephanne Hauet pada tahun 2008.
Pada tahun 2010, Mas Aji juga terpilih sebagai penulis yang direkrut oleh British Council untuk menggarap "Mystery of Batavia".
Selanjutnya pada tahun 2012 juga Mas Aji juga menjadi kandidat peserta Santorini Biennale Art Festival di Yunani.
Mas Aji juga menjadi Pemenang 3rd Silver Winner di Kompetisi Komik Indonesia (Harimau dari Madiun) pada tahun 2013.
Bahkan melalui karyanya, Mas Aji juga banyak menghadiri event-event nasional hingga internasional.
Dari kisah Mas Aji tersebut kiranya bisa dipahami bahwa melalui literasi yang dituangkan dalam bentuk seni, sebagaimana yang ditekuni oleh Mas Aji yaitu komik, bisa menjadikan seseorang menyala.
Melalui karyanya, Mas Aji mampu menginspirasi banyak orang termasuk para pemuda masa kini. Komik menjadi salah satu media yang bisa disuguhkan dalam memberikan kritik sosial dan informasi mendalam.
Untuk bisa mengakses karya Mas Aji, maka bisa klik laman resmi www.karyakarsa.com/ajiprasetyo.
Kontributor : Intan Gandhini
Editor : Haris Saputro