Saturday, January 21, 2023

Jemput 1 Abad NU, Beginilah Pesan Gus Blangkon kepada Seluruh Generasi Muda NU

Nahdlatul Ulama kini menjemput usianya yang sudah mencapai 1 Abad, tepat pada tanggal 7 Februari 2023 mendatang.

Usia NU tersebut memang terbilang tidak muda lagi, sebab tepat seratus tahun yang lalu NU lahir dan menjadi salah satu kiblat nuansa Islam yang rahmah di Nusantara ini.

Mengingat NU yang semakin besar dan banyak diikuti oleh masyarakat luas, kini NU harus bersiap untuk menyiapkan kader atau generasi muda yang jauh lebih baik untuk menjemput Abad kedua NU mendatang.


Berdasar pada hal itu, LTN-NU Kota Madiun mengundang salah satu tokoh da'i nyentrik yang namanya sudah banyak dikenal oleh para pemuda, yaitu Gus Blangkon.


Gus Blangkon dihadirkan pada agenda rutin LTN-NU Kota Madiun yaitu Pojok Nahdliyin dengan topic utama “Menyongsong 1 Abad NU dengan Dakwah Bil Hikmah”.


NU memang sudah seharusnya dijadikan salah satu teladan dalam berdakwah di era seperti sekarang ini, pasalnya sudah banyak terjadi dakwah yang tidak mengedepankan rasa tresno dan hanya bersifat memukul bukan merangkul, marah-marah dan bukan ramah.


Gus Blangkon—begitu nama sapaannya, menjadi salah satu bukti adanya dakwah Islam ala NU yang bisa diterima masyarakat di era seperti sekarang ini.

Hal itu karena Gus Blangkon banyak dekat dengan anak-anak muda, terutama untuk menjalankan amaliyah seperti mengaji dan lain sebagainya.


Gus Blangkon, nama yang unik ini pada mulanya memang bukan serta merta pemberian atau label saja, melainkan memiliki cerita tersendiri.

 “Sebetulnya Gus Blangkon itu bukan blangkonnya bapak-bapak itu, dulu awalnya nama Blangkon dicetuskan oleh anak-anak muda yang bertemu dengan saya membuat nama Blangkon dengan kepanjangan blak-blakan leh takon,” ujar Gus Blangkon.


Nama yang bisa dikatakan sangat unik tersebut tentu menjadi ciri khas bagi Gus Blangkon, terlepas dari cerita yang disampaikan.

“Ya pada saat itu, waktu pertama bertemu dengan anak-anak memang sedang memakai blangkon, kemudian disingkat menjadi Gus Blangkon,” imbuhnya.


Gus Blangkon sendiri menjelaskan bahwa dakwah yang dijalankannya memang berbeda dengan ulama atau pendakwah yang lain. Hal itu karena Gus Blangkon memilih sasaran dakwah kepada pemuda yang giat di dunia musik dan beberapa mantan anak jalanan.


Bahkan Gus Blangkon juga menjelaskan ada salah satu pemuda yang mengatakan, bahwa dirinya tidak bisa mengaransemen lagu jika tidak mengkonsumsi minuman terlarang terlebih dahulu.


Namun, dengan kelembutan dan kebijakan sikap Gus Blangkon akhirnya mampu menyelipkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin agar bisa diikuti oleh pemuda tersebut.


Hal itu menjadi bukti bahwa NU adalah karakter Islami yang dikemas dengan balutan budaya Nusantara sehingga menyatu antara budayanya.


Terakhir, Gus Blangkon berpesan khususnya bagi setiap orang yang ingin mengikuti jejak langkah Gus Blangkon dalam berdakwah melalui jalur yang dipilihnya.

“Begini, ulama NU itu banyak yang menjadi waliyullah yang harus mendahulukan rasa kasih sayang, bahkan kelas Kiai kita itu adalah wali semua, dan kalau sudah menjadi wali maka kita harus mengikuti jejak beliau, insya Allah akan selamat dunia akhirat,” pungkas Gus Blangkon.***

📝 (Intan Gandhini) 

📷 (LTN NU Kota Madiun) 


Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-