Friday, February 17, 2023

Pembagian Waktu Shalat

Kenapa Shalat ada Lima Waktu? Berikut Jawaban Gus Shoim! 


Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada bulan Rajab adalah sejarah Isra Mi’raj. Peristiwa ini selain menjadi mukjizat Rasulullah SAW, juga menjadi awal mula diwajibkannya shalat lima waktu. Selain itu, dalam peristiwa ini Allah SWT memperlihatkan banyak sekali tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Rasulullah SAW.


Berbicara mengenai shalat lima waktu yang mana jika dijumlahkan seluruhnya ada 17 rakaat. Gus Shoim pada ceramahnya dalam momentum Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh Takmir Musholla Al Ikhlas, Jl. May Jend Sungkono, Nambangan Lor (16/2/23) memaparkan alasan kenapa shalat dalam sehari ada 17 raka'at.

"Wajarnya manusia itu 'melek' (terjaga) 17 jam dalam sehari, dan tidurnya orang itu rata-rata tujuh jam. Dan orang itu ketika terjaga tidak luput dari dosa. Jadi, selama 17 jam kita terjaga itu bila ada dosa yang diperbuat dapat dihapus dengan menjalankan shalat 17 raka'at (shalat lima waktu)." jelasnya


Tak hanya mengenai jumlah raka'at shalat lima waktu saja, beliau juga menjelaskan mengenai pembagian waktu shalat dalam sehari yang ada lima waktu itu. Berikut penjelasannya:


Shubuh itu waktu tanduknya setan keluar. Pada kala itu (zaman nabi) masih banyak orang yang menyembah matahari, lalu diperintahkanlah shalat pada waktu Fajar (Shubuh). 


Dzuhur itu waktu tergelincirnya matahari. Di waktu ini semua makhluk ciptaan Allah SWT bertasbih kepada-Nya dan pintu-pintu langit dibuka. Manusia agar tidak kalah dalam menjalankan ibadah, lalu diperintahkanlah untuk menjalankan shalat Dzuhur. 


Ashar itu waktunya di antara shalat Dzuhur dan shalat Maghrib. Jika menilik sejarah, di waktu Ashar ini terjadi dosa (kesalahan) pertama kali, yaitu kisah Nabi Adam dengan Pohon Khuldi. Dan untuk menghapus dosa itu maka diperintahkanlah menjalankan ibadah shalat Ashar. 


Maghrib itu waktu tatkala Allah SWT menerima taubatnya Nabi Adam as. Tatkala masuk Isya' kondisi hari sudah semakin petang. Ini sebagai peringatan bahwa di alam kubur nanti juga gelap gulita. Maka dari itu, untuk menerangi kubur kita diperintahkan menjalankan ibadah shalat Isya'. 


Di penghujung ceramahnya beliau berpesan kepada hadirin untuk senantiasa menjaga shalat lima waktu. Karena kelak amal ibadah yang pertama kali dihisab adalah shalat. 

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-