Nahdlatul Ulama Kota Madiun

sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yakni paham Ahlussunnah wal Jamaah

Youtube

Profil

Sejarah

Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yakni paham Ahlussunnah wal Jamaah.

Read More

Visi Misi

Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Read More

Pengurus

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Madiun terdiri dari 3 unsur kepengurusan, Mustasyar (Penasihat), Syuriyah (Pimpinan tertinggi), dan Tanfidziyah (Pelaksana Harian).

Read More

MWC

MWC (Majelis Wakil Cabang) merupakan kepengurusan di tingkat kecamatan, terdiri dari MWC NU Manguharjo, MWC NU Kartoharjo, dan MWC NU Taman.

Read More

Warta

Friday, March 24, 2023

Nahkoda Baru PC IPPNU Kota Madiun, Rekanita Ferra Bumikan Organisasi Pelajar

Nahkoda Baru PC IPPNU Kota Madiun, Rekanita Ferra Bumikan Organisasi Pelajar

Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Madiun telah merampungkan agenda Konferensi dan mengamanahkan satu ketua terpilih yaitu Rekanita Ferra Wulan Saputri.


Pelajar putri yang akrab disapa Rekanita Wulan tersebut merupakan alumni SMK Negeri 3 Madiun dan sudah siap berproses pada tahap Pimpinan Cabang atau tingkat Kabupaten/Kota.


Merupakan salah satu kebanggaan sebab hingga saat ini IPPNU masih terus berkembang dan menunjukkan perannya bagi para pelajar khususnya di Kota Madiun.


Rekanita Wulan yang lahir pada tanggal 23 Januari 2003 ini rupanya pertama kali mengenal IPPNU tidak ada niat atau ambisi menjadi pemimpin. Pasalnya, Rekanita Wulan hanya berusaha untuk melanjutkan dakwah dan belajar bersosialisasi dengan masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat di kehidupan mendatang.


Berangkat dari proses belajar berorganisasi di PAC Manguharjo, Rekanita Wulan memiliki tanggung jawab yang besar tentunya untuk kepengurusan PC IPPNU Kota Madiun selama satu periode kedepan. 


Namun Rekanita Wulan juga tidak menjadikan tanggung jawab itu sebagai beban bagi diri pribadi, tetapi menjadikan amanah ini sebagai ladang ibadah, sehingga tercipta perasaan ikhlas lillahi ta’ala untuk berjuang di IPPNU.


Dalam proses pemilihan ketua PC IPPNU Kota Madiun, dilaksanakan sebagaimana rangkaian Konferensi Cabang pada umumnya, yaitu dengan voting untuk mendapatkan suara terbanyak.


Awalnya, seluruh peserta sidang Konferensi Cabang dengan dibantu oleh Pimpinan Wilayah menentukan bakal calon, yang terpilih 6 kandidat pada saat itu, dilanjutkan dengan pengambilan suara terbanyak lalu penghitungan dari voting tersebut.


Rekanita Wulan menambahkan, bahwa berjuang di IPPNU itu tidak menyandarkan pada usia saja, sebab angka pada umur nyatanya tidak bisa menjadi tolok ukur.

“Saya rasa umur tidak menjadi tolak ukur berkhidmat, apalagi untuk kepentingan beragama dan berbangsa, dan IPPNU menjadi tempat bagi saya untuk merealisasikan tujuan tersebut, itu sudah menjadi kewajiban bagi diri saya pribadi sebagai seorang insan,” kata Rekanita Wulan.


Rekanita Wulan juga berpendapat, bahwa pihaknya akan tetap semangat ketika ada yang bisa didedikasikan untuk masyarakat.

“Yang membuat saya semangat ketika apa yang saya dedikasikan dapat berguna dan bermanfaat untuk orang banyak, baik dalam IPPNU atau lingkungan masyarakat,” imbuhnya.


Kedepannya, Rekanita Wulan juga sudah menyusun langkah untuk berjuang di PC IPPNU Kota Madiun, sebagaimana pihaknya sudah menyusun beberapa hal untuk direalisasikan pada satu periode kepengurusan mendatang.

“Sebagai tahap awal, saya akan berusaha menunjukan eksistensi IPPNU dalam bermasyarakat, dengan bulan Ramadhan sebagai wadah untuk pengenalan wajah IPPNU yang baru. Seperti halnya mengisi acara Ramadhan di sekolah dan sebagainya,” pungkasnya.

***

📝 (Intan Gandhini ) 

📷 (edited by LTN NU Kota Madiun) 

Sunday, March 19, 2023

Mengenalkan Ramadhan Untuk Anak-anak

Mengenalkan Ramadhan Untuk Anak-anak

Memulai sesuatu memang tidak pernah mudah, begitu juga dengan mengajarkan anak puasa dan sekaligus memahami maknanya. Agar orangtua bisa berhasil dalam mengkondisikan mereka untuk memaknai datangnya Ramadhan, diperlukan persiapan dan rencana yang matang.  Berikut ini beberapa tips buat para orangtua untuk memulai merancang pola pendidikan Ramadhan untuk anak. 


Cerita dan Mainan Ramadhan

Anak-anak memang masih identik dengan mainan dan cerita, karena memang itulah kegemaran anak-anak. Jadi orangtua harus pandai menyelami dunia anak-anak dalam mengenalkan Ramadhan untuk anak ini kepada mereka. Salah satu cara mengenalkan Ramadhan untuk anak, orangtua dapat memilihkan cerita-cerita menarik seputar Ramadhan. 


Didukung pula banyak program TV Ramadhan untuk anak yang akan menceritakan nuansa Ramadhan. Atau orangtua juga bisa menceritakan pengalaman, masa kecil seputar Ramadhan, bagaimana bahagianya mendapatkan baju baru sebagai persiapan lebaran, atau menyambut saat buka bersama dengan jalan-jalan ke taman bersama keluarga, dan kisah-kisah menarik lainnya yang bisa memotivasi untuk melaksanakan ibadah di bukan Ramadhan. 


Memberikan Suasana Menyenangkan

Biasanya untuk menyambut lebaran, orang-orang akan menata ulang rumah dan membersihkannya selama atau jelang Ramadhan. Sudah menjadi budaya di masyarakat, menjelang Ramadhan untuk mulai bersiap-bersiap membenahi rumah. 


Orangtua bisa sekalian saja menata kamar si kecil dengan nuansa Ramadhan, menghiasi ruangan mereka dengan kaligrafi dan kartun muslim yang lucu. 


Menggantikan mainan-mainan yang bersifat umum dengan mainan-mainan bernuansa Islam. Membuat ruang khusus untuk belajar mengaji bersama, dan semacamnya. 


Memasuki bulan Ramadhan, orangtua juga bisa memberikan keleluasaan buat anak yang sudah berusia sekolah untuk mengundang teman-temannya melakukan buka bersama di rumah. Libatkan anak untuk ikut menyiapkan persiapan buka sehingga akan tertanam rasa percaya diri dan dibutuhkan. Selama Ramadhan berika juga keleluasaan buat anak untuk ikut shalat Tarawih bersama di masjid, mengikuti tadarus Al-Qur'an, dan semacamnya. Hal ini akan menjadikan pengalaman tak terlupakan buat mereka di masa mendatang. 


Menyusun Menu Makanan Bergizi

Jika di bulan lain, mempersiapkan makanan untuk porsi 3 kali sehari, selama bulan puasa ini, cukup mempersiapkan makanan 2 kali sehari saat Sahur dan Berbuka saja. 


Pergantian waktu mempersiapkan makanan pada dini hari dan menjelang Maghrib. Untuk itu ibu juga harus memberikan gizi yang cukup buat anak-anak agar energi mereka bisa tersimpan lebih lama di dalam tubuh. Rencanakan menu masakan jauh hari sebelumnya dan diskusikan menu apa yang diinginkan oleh mereka juga lahap memakannya. 


Makan Sahur Bersama

Awal bulan Ramadhan akan dimulai dengan shalat Tarawih di malam hari di masjid, ajak mereka untuk mulai mengenal Ramadhan untuk anak dengan mengikuti shalat Tarawih. Beritahukan pula bahwa besok pagi sebelum Shubuh harus ikut bangun untuk makam sahur bersama. Sebagai motivasi buat mereka, perlihatkan makanan kegemaran mereka dan beritahukan bahwa makanan tersebut hanya boleh dimakan besok pagi sebelum waktu Shubuh. Mereka mungkin akan termotivasi untuk ikut makan sahur bersama. 

Friday, March 17, 2023

Khasiat Buah Tin: Mulai Kuatkan Tulang Hingga Mencegah Kanker

Khasiat Buah Tin: Mulai Kuatkan Tulang Hingga Mencegah Kanker

Berikut ini kami akan memaparkan beberapa manfaat dan khasiat buah Tin, buah yang telah disebutkan dalam surat Al-Qur'an. Semoga bermanfaat. 



Mencegah Kanker Mematikan

Selain penyakit serangan jantung, kanker juga menjadi jenis penyakit mematikan nomor kedua di dunia. Munculnya kanker dapat disebabkan karena berbagai macam faktor, termasuk salah satunya adalah radikal bebas. 


Adanya radikal bebas dapat merusak sel kulit dan mengaktifkan pertumbuhan sel secara abnormal (sel kanker). Untuk mencegahnya kita dapat konsumsi buah tin, sebab buah satu ini mengandung polifenol yang bertindak sebagai antioksidan penangkal radikal bebas. 


Ada banyak sekali jenis kanker yang dapat dicegah dengan konsumsi buah tin, seperti kanker serviks, kanker payudara, kanker otak, dan lainnya. Selain itu, kandungan serat larutnya dipercaya juga cukup efektif mencegah kanker kolon (usus besar). 


Mencegah Keropos Tulang

Khasiat buah tin/ara selanjutnya adalah baik untuk tulang. Osteoporosis merupakan salah satu jenis penyakit tulang yang bisa dicegah dengan mengonsumsi buah tin secara rutin. 


Dalam buah tin terkandung senyawa kalsium yang cukup tinggi, bahkan para ahli gizi mengungkapkan kandungan kalsium dan fosfor dalam buah tin lebih tinggi daripada kandungan dalam susu. 


Bagi mereka yang berusia 30 ke atas konsumsi kalsium sangat berkhasiat untuk mencegah osteoporosis, sedangkan untuk anak-anak nutrisi tersebut akan membantu pertumbuhan tulang dan gigi secara optimal. 


Meninggikan Badan Secara Alami

Apakah Anda ingin tinggi? Apabila benar demikian, silahkan konsumsi buah tin setiap harinya dengan berbagai kandungan mineral alaminya, termasuk kalsium, fosfor, magnesium, mangan, dan lain-lain. Buah satu ini cukup berkhasiat untuk menambah tinggi badan Anda secara maksimal. 


Selain menambah tinggi badan, kandungan nutrisi lengkap dalam buah tin juga baik untuk menggantikan konsumsi susu bagi Anda yang mengalami alergi susu, terutama alergi susu sapi. 


Menggemukkan Badan

Program diet sehat tidak hanya bertujuan untuk menguruskan badan saja, namun beberapa orang yang krempeng memerlukan berat badan lebih. Untuk meningkatkan berat badan Anda, silahkan konsumsi buah tin bersamaan dengan susu sebelum tidur. 


Cara ini sudah banyak dicoba, dan hasilnya dalam seminggu badan lebih berisi dan berat badan naik 2kg. Tidak perlu takut kegemukan, sebab kandungan serat dalam buah ini tidak akan menyebabkan timbunan lemak tubuh, tetapi malah menyebabkan tubuh lebih kencang. 


Mengatasi Susah Tidur Atau Insomnia

Gejala susah tidur dapat muncul disebabkan karena berbagai macam faktor, mulai dari konsumsi minuman berkafein (kopi) sampai dengan kondisi stress dan trauma. Selain mengatasi stress, Anda juga bisa menghilangkan susah tidur tersebut dengan konsumsi buah tin. 


Menurut penelitian di Universitas Yale, buah tin mengandung senyawa tryptophan yang cukup efektif untuk memberikan rasa nyaman, tenang, dan rileks bagi pikiran kita. Sehingga sangatlah baik untuk menghilangkan insomnia dan membuat tidur lebih nyenyak. 


Mengatasi Anemia

Manfaat buah tin bagi anemia sangatlah luar biasa. Buah satu ini dipercaya mampu mengoptimalkan pembentukan hemoglobin (HB) dalam darah kita. Dengan demikian, buah tin bisa kita manfaatkan untuk mengatasi anemia. Khasiat buah tin untuk penambah darah ini dapat muncul disebabkan karena kandungan zat besi yang cukup tinggi. Dimana kandungan zat besi inilah yang menjadi bahan baku pembentukan hemoglobin darah kita. 


Sumber Nutrisi

Buah tin tidak mengandung lemak jahat, garam, dan kolesterol, akan tetapi mengandung kalsium, serat dan kalium yang cukup tinggi. Selain itu buah tin juga mengandung sodium yang cukup rendah. Buah tin juga mengandung kaya akan senyawa benzaldehida (senyawa anti kanker seperti beta-karoten). Menariknya lagi buah satu ini juga diperkaya dengan kandungan vitamin penting untuk tubuh, seperti vitamin A, B, dan C. Dengan berbagai macam kandungan nutrisi di atas, kita akan mendapatkan gizi harian yang cukup. 


Mengatasi Sembelit

Sejak zaman dahulu kala buah tin sudah banyak digunakan sebagai herbal pencahar alami, kandungan serat yang berisi laktasif dalam buah ini dipercaya mampu menyembuhkan sembelit kronis. Khasiat buah tin tidak hanya mampu menyembuhkan sembelit kronis saja, tetapi dengan konsumsi secara rutin buah ini juga cukup baik untuk memelihara kesehatan sistem pencemaran tubuh Anda. 


Wasir dan Ambeien

Khasiat buah tin untuk wasir atau ambeien disebutkan secara jelas dalam hadits. Dikatakan buah satu ini cukup baik untuk menyembuhkan wasir dan encok. Setelah dilakukan penelitian mendalam mengenai hal tersebut ternyata memang benar, dalam buah tin ini mengandung senyawa flavonoid cukup tinggi yang mampu mencegah radikal bebas dan peradangan penyebab wasir semakin parah. Para ahli juga berpendapat, dengan konsumsi buah tin setiap hari minimal 1butir, maka wasir seseorang akan sembuh dengan sangat mudah sekali. 


Mencegah Tumor

Tumor jinak merupakan sebuah penyakit pada permukaan organ tubuh yang disebabkan karena adanya pertumbuhan sel secara abnormal. Dikatakan jinak, karena benjolan yang muncul tidak merusak jaringan di sekitarnya. Buah tin mengandung benzaldehida dan phenol, kandungan kedua senyawa ini dipercaya mampu menghentikan pertumbuhan parasit, jamur, dan virus yang menjadi penyebab munculnya tumor jinak. 


Tidak hanya mampu mencegah tumor jinak saja, namun kombinasi antara antioksidan juga cukup efektif untuk membantu kita mencegah penyakit tumor ganas. 

Ziarah Kubur Jelang Ramadhan

Ziarah Kubur Jelang Ramadhan

Ada beberapa tradisi yang berlaku di bulan Sya’ban yang tidak dilaksanakan pada bulan-bulan lain. Di antara tradisi adalah menengok makam atau menziarahi kubur orang tua, kakek-nenek, saudara, sanak family, suami atau istri, anak atau bapak yang telah mendahului. Sebagian masyarakat kita menamakan bulan Sya’ban dengan bulan Ruwah. Kata ruwah identik dengan kata arwah, memang keduanya saling berhubungan. Dinamakan bulan ruwah karena bulan ini adalah bulan di mana para arwah leluhur yang telah mendahului kita menengok keluarga yang ditinggalkan di dunia. Dan keluarga yang masih hidup berbondong-bondong mendoakan arwah leluhur menjelang bulan Ramadhan. Baik melalui doa, sedekah, tahlil dan tahmid maupun langsung berziarah ke kubur. 

Ada banyak macam nama untuk tradisi ziarah kubur menjelang bulan Ramadhan atau di akhir bulan Sya’ban. Sebagian mengatakan dengan istilah arwahan, nyelar (sekitar Jawa Tengah), kosar (sekitar Jawa Timur), munggahan (Sekitar tatar Sunda) dan lain sebagainya. Bagi sebagian orang, hal ini menjadi semacam kewajiban yang bila ditinggalkan serasa ada yang kurang dalam melangkahkan kaki menyongsong puasa Ramadhan. Oleh karena itu perlu kiranya menengok kembali beberapa hal yang berhubungan dengan ziarah kubur.


Pada masa awal-awal Islam, Rasulullah SAW memang pernah melarang ummat Islam berziarah ke kuburan, mengingat kondisi keimanan mereka pada saat itu yang masih lemah. Serta kondisi sosiologis masyarakat arab masa itu yang pola pikirnya masih didominasi dengan kemusyrikan dan kepercayaan kepada para dewa dan sesembahan. Rasulullah SAW mengkhawatirkan terjadinya kesalah pahaman ketika mereka mengunjungi kubur baik dalam perilaku maupun dalam berdoa. Akan tetapi Rasulullah kemudian memperbolehkan berziarah kubur. Demikian keterangan Rasulullah SAW dalam Sunan Turmudzi. Dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah..! Karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.” 


Demikianlah sebenarnya hukum dasar dibolehkannya ziarah kubur dengan illat (alasan) ‘tadzkirotul akhirot’ yaitu mengingatkan kita kepada kita. Oleh karena itu dibenarkan berziarah ke makam orang tua dan juga ke makam orang sholeh dan para wali. Selama ziarah itu dapat mengingatkan kita kepada akhirat. Begitu pula ziarah ke makam para wali dan orang sholeh merupakan sebuah kebaikan yang dianjurkan, sebagaimana pendapat Ibnu Hajar Al-Haytami dalam kitab Al-Fatawa Al-Fiqhiyah Al-Kubro. Beliau ditanya tentang berziarah ke makam para wali pada waktu tertentu dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka. Beliau menjawab, berziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunnahkan. Demikian pula perjalanan ke makam mereka.


Adapun mengenai hikmah ziarah kubur Syaikh Nawawi al-Bantani telah menuliskannya dalam Nihayatuz Zain, “Disunnahkan untuk berziarah kubur, barangsiapa yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jum’at, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya.”


Demikian hikmah di balik ziarah kubur, betapa hal itu menjadi kesempatan bagi siapa saja yang merasa kurang dalam pengabdian kepada orang tua semasa hidupnya. Bahkan dalam keterangan selanjutnya masih dalam kitab Nihayatuz Zain diterangkan, “Barangsiapa yan menziarahi kubur kedua orang tuanya setiap hari Jum’at pahalanya seperti ibadah haji.”


Wallahu a'lam bish shawab

Shalawat Tanpa Keluarga Nabi

Shalawat Tanpa Keluarga Nabi

Kita diperintahkan untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi SAW. Lalu bagaimanakah hukum bershalawat kepada keluarga dan sahabat Beliau? Bagaimana hukumnya bershalawat kepada Nabi SAW tanpa disertai shalawat kepada keluarga dan sahabat Beliau? 

Penulis Kitab Dakhiratul Khoir berkata, "Bershalawat hanya kepada Nabi SAW (tanpa disertai atas keluarganya) tidaklah sama nilai (keutamaanya) dengan shalawat yang dilengkapi shalawat kepada keluarga Nabi SAW. Karena bershalawat kepada keluarga Nabi SAW merupakan kesunnahan tersendiri. Banyak sekali hadits yang memerintahkan bershalawat kepada Nabi SAW sekaligus keluarga Beliau. Dan, tidak diragukan lagi orang yang melakukan suatu ibadah sunnah tentu berbeda dengan orang yang meninggalkannya. 


Tentang tingginya kedudukan keluarga Nabi SAW, Imam Syafi'i berkata:

Yaa Aala baiti Rasuulillaahi hubbukum * Fardhun minallaahi fil Qur'ani anzaluhu. Yakfiikum min 'azhiimil qadri annakum * Man lam yushalli 'alaikum laa shalaata lahu. Artinya: "Wahai Ahli Bait Rasulullah, mencintai kalian adalah kewajiban dari Allah yang disebutkan dalam Al-Qur'an yang telah diturunkannya. Cukuplah sebagai bukti keagungan derajat kalian, (jika seseorang bershalawat), ketika ia tidak bershalawat kepada kalian, maka tidak ada shalawat (sempurna) baginya. Jelaslah bahwa orang yang tidak bershalawat kepada keluarga Nabi SAW, ia telah meninggalkan keutamaan yang sangat agung dan sunnah yang mulia."


Adapun shalawat kepada para sahabat Nabi SAW, maka tidak ada riwayat hadits yang menyebutkan kesunnahannya. Namun, para ulama bersepakat atas kesunnahannya berdasarkan qiyas atas shalawat kepada keluarga Nabi SAW. 


Dalam Kitab Hasyiyah As-Showi syarh Tafsir Jalalain, disebutkan bahwa cara shalawat yang paling afdhol ialah shalawat yang di dalamnya disebutkan shalawat kepada keluarga dan sahabat Nabi SAW sekaligus. 


Sayyid Mahmud Afandi al-Alusi, Mufti Baghdad sebagaimana disebutkan dalam kitabnya, At-Thiraazul Madzhab fii Syarhi Madhil Baaz al-Asyhaab berkata, kepada penyair Iraq, Abdul Baqi Afandi Al-Faruqi, para ulama menyebutkan, membaca shalawat kepada keluarga Nabi SAW juga dituntut. Karena itu merupakan kesunnahan yang telah ditetapkan dalam nash. Demikian juga kepada para sahabat, karena mereka disamakan dengan keluarga Nabi SAW. 


Dalam Kitab Fatawa As-Syihab Ar-Ramly disebutkan, beliau ditanya, "Apakah hukumnya makruh atau tidak membaca shalawat kepada Nabi SAW tanpa disertai shalawat kepada keluarga Nabi SAW tanpa disertai shalawat kepada keluarga Beliau, sebagaimana disebutkan Syeikh Kholid dalam Kitab Syarh At-Taudhiih. Maka Syeikh Syihab Ar-Ramly menjawab bahwa membaca shalawat kepada Nabi SAW tanpa disertai shalawat kepada keluarga Beliau tidaklah makruh. Demikian juga pendapat kebanyakan para ulama. 


Tapi, yang jelas tidak diragukan, bahwa membaca shalawat kepada Nabi SAW tanpa disertai shalawat kepada keluarga Beliau berarti telah meninggalkan suatu keutamaan yang sangat besar. [Disarikan oleh Fahrurozi dari Kitab Sa'adatuddaroin Fii Assholaati alaa Sayyidil Kaunaiin, hal. 52-53]

Monday, March 13, 2023

Kiprah Dakwah Muslimah

Kiprah Dakwah Muslimah

Seorang wanita muslimah bukanlah bilangan yang diabaikan, bukan makhluk yang disia-siakan dan tidak dihargai, dan ia pun tidak mengacuhkan begitu saja apakah ia dihargai atau tidak. Malah ia menghormati dirinya dengan penghargaannya terhadap ajaran agamanya. Kalau orang-orang di sekitar alpa atau lupa dengan ajaran agamanya, ia tampil mengingatkan dan menyadarkannya. 

Pada suatu hari Ibnu Mu'adz Al-'Adawiyah tewas, maka para wanita Islam datang melawat ke rumah ibunya. Maka ucap ibunya kepada para wanita itu: "Kedatangan kalian saya sambut dengan selamat datang, kalau kalian hendak menyampaikan selamat kepada kami. Namun kalau kalian hendak menyampaikan ucapan duka cita, terpaksa saya menyambut dengan ucapan selamat jalan."


Lihatlah bagaimana sikap wanita muslimah terhadap kematian putranya fi sabilillah sebagai hal yang patut mendapat ucapan selamat!? Justru semangat itulah yang meninggikan martabat ummat. Suatu pelajaran berharga yang diberikan oleh seorang wanita muslimah yang patut diteladani dan dihargai, dan dinyatakan kepada dunia "Inilah wanita muslimah dalam prototypenya yang terindah dalam kesempurnaan akhlak dan kemasyarakatannya. 


Apabila diselenggarakan pesta perkawinan, maka wanita tampil melayani para laki-laki. 


Sejarah mencatat ketika suatu hari Ummu Asied Al-Anshariyyah mengundang jamuan pada Rasulullah SAW dan para sahabatnya, maka Ummu Asied lah yang menghidangkan makanan itu di depan Rasulullah SAW, namun terhadap kejadian ini Rasulullah tidak mengucapkan sepatah kata pun. 


Salafus Shaleh kita dahulu tahu menempatkan dan menghargai kedudukan wanita. Pada waktu itu wanita bisa mengoreksi kesalahan laki-laki, dan ternyata pihak laki-laki juga tidak merasa malu menerima pikirannya. Padahal Salafus Shaleh itu siapa, baik ditinjau dari sudut ilmu maupun keimanannya. Mereka tidak pernah menyempitkan ruang gerak antara menuntut ilmu dan menunaikan kewajibannya, seperti yang dituduhkan musuh-musuh Islam seolah-olah Islam mengikat keras kaum wanitanya. 


Ka'ab pernah berkata: "Saya pernah berdebat dengan Umar bin Khattab tentang wanita hamil yang ditinggal suaminya. Saya mengatakan ia boleh kawin kalau sudah melahirkan anaknya. Selanjutnya sikap saya iti dikukuhkan oleh Ummu Thufail, katanya: "Rasulullah SAW pernah memerintahkan kepada Subai'ah Al-Aslamiah, supaya ia kawin (lagi) kalau sudah melahirkan anaknya."


Ya, para wanita itu tidak cukup hanya belajar ilmu, akan tetapi mereka juga mengajarkannya. Malah banyak sahabat Rasulullah SAW yang datang membacakan catatannya di hadapan Ummu Sa'ad binti Rabi', untuk dikoreksi apabila terjadi kesalahan-kesalahan. Bukan hanya itu saja, malah beberapa da'iyah menyebarkan dakwahnya dengan bersemangat dan keras, sehingga menggusarkan musuh-musuh Islam dan mengusirnya keluar dari kota Mekkah. Tapi tekad mereka tidak surut, meskipun harus menghadapi berbagai kesulitan dan pengusiran. 


Ummu Syariek Ad-Dausiyah secara diam-diam menyebarkan Islam kepada wanita-wanita Quraisy dan mempropagandakan agama tersebut. Akhirnya rahasianya diketahui oleh orang-orang Quraisy, lalu ia dikembalikan kepada keluarganya. 


Begitulah wanita muslimah di zaman Rasulullah SAW dan di zaman para sahabatnya. Mereka menanggung berbagai cobaan, penyiksaan dan bahkan pengasingan dalam menyebarkan dakwah agamanya. Namun belakangan ini ada orang yang menuduh Islam tidak mendudukkan wanita pada tempatnya yang layak dalam masyarakat Islam. 

Ibadah Dibumbui Kesenangan Hati

Ibadah Dibumbui Kesenangan Hati

Seringkali manusia itu lupa kepada Allah SWT karena terlalu berlebih-lebihan. Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan agar seorang mukmin itu berlaku dengan adil artinya tidak berlebih-lebihan dalam segala hal utamanya mengenai harta.

Sebaik-baik perkara itu adalah yang sedang-sedang, tidak kurang dan tidak lebih. Itulah yang terbaik, kurang tidak enak karena serba kekurangan, lebih juga tidak baik karena bisa melupakan manusia dari mengingat Allah SWT karena terlalu sibuk mengurusi harta.


Rasulullah SAW mengajarkan dengan doa beliau Allahummarzuqna Kafafa (Ya Allah berilah aku rezeki secukupnya). Artinya dalam kehidupan beliau meminta rezeki yang secukupnya tidak berlebih dan tidak kekurangan.


Selanjutnya dalam hadits Rasulullah SAW bersabda: “Anak Adam itu berkata: “Hartaku, hartaku! Padahal harta yang benar-benar menjadi milikmu itu, hai anak Adam, ialah apa-apa yang engkau makan lalu engkau habiskan, apa-apa yang engkau pakai, lalu engkau rusakkan atau apa-apa yang engkau sedekahkan kemudian menjadi simpanan bagimu.”


TIGA MACAM HARTA

Berdasar hadits tersebut, harta dibagi tiga macam. Pertama, yang dimakan anak Adam nantinya akan habis yakni menjadi kotoran. Kedua, harta yang dipakai yaitu pakaian karena seringnya pakaian ini dipakai, maka lama-lama akan menjadi rusak dan dibuang. Dan ketiga harta yang disedekahkan. Inilah yang nantinya menjadi simpanan bagi manusia.


Hadits ini menegaskan bahwa harta jangan hanya digunakan untuk makan dan pakaian saja tapi harus ada yang disedekahkan agar menjadi simpanan yang kelak akan kita perlukan ketika mati.


Orang yang kaya bisa saja membeli makanan yang sangat mahal sampai 100 porsi atau lebih. Tetapi, apakah dia sanggup menghabiskan semuanya dalam satu waktu? Tentu tidak. Orang kaya bisa saja membeli pakaian yang sangat mahal sampai 1000 jenis pakaian atau lebih. Tetapi, apakah dia bisa memakai semuanya dalam satu waktu? Tentu tidak.


Pada umumnya orang yang bersedekah itu berat karena merasa telah mencari dengan susah payah kok mau diberikan kecuali bagi mereka yang punya ilmu tentu merasa tidak berat karena mereka sangat yakin akan janji Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya dalam surat al-Baqarah ayat 261 yang artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji, Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”


Manusia dalam beribadah cenderung mau mengeluarkan hartanya jika ada keuntungan baginya atau kesenangan. Contohnya orang yang melaksanakan ibadah haji maupun umroh. Sekarang ini orang melaksanakan umroh walaupun tiap bulan cenderung tidak berat. Ibadah haji tiap thun juga tidak berat, karena dalam ibadah ini ada unsur kesenangannya karena bisa naik pesawat bisa jalan-jalan ke luar negeri dan bisa menaikkan strata social di masyarakat karena bisa bolak-balik ke luar negeri. Sama-sama mengeluarkan uangnya, antara orang yang mengeluarkan uangnya untuk umroh ataupun haji dengan orang yang mengeluarkan uang untuk membangun pesantren ataupun masjid maka akan terasa lebih berat mengeluarkan harta untuk sedekah karena dalam sedekah memerlukan pengorbanan yang besar.


Orang mau berangkat umroh mengeluarkan uang 25 juta tidak akan merasa berat dibanding orang bersedekah untuk pembangunan Masjid atau pondok pesantren, padahal kalau uang yang kita sedekahkan untuk amal jariyah tidak akan pernah berhenti pahalanya selama pondok pesantren itu digunakan untuk orang sholat maka pahalanya akan terus mengalir walaupun orang yang beramal sudah meninggal puluhan tahun bahkan sampai akhir zaman selama bangunan tersebut masih digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan umroh ataupun haji pahalanya setelah dilakukan sudah selesai sampai di situ saja.


Amal jariyah lebih afdhol dari amal-amal yang lain untuk kepentingan pribadi. Karena itu jika kita punya rezeki jangan sampai segan-segan untuk mengeluarkan harta kita untuk sedekah jariyah.


WALLAHU A'LAM BISH SHAWAB

Sunday, March 12, 2023

Tiga Anugerah Paling Berharga

Tiga Anugerah Paling Berharga

Dalam penciptaan kita di dunia ini, kita tidak pernah memilih untuk menjadi manusia. Bagaimana seandainya kita di dunia ini dilahirkan dalam keadaan menjadi seekor binatang semisal ayam atau kambing atau hewan-hewan lainnya, tentunya kita akan menjadi makhluk yang berderajat rendah.

Beruntungnya kita diciptakan oleh Allah di muka bumi ini sebagai manusia yang tentunya mempunyai derajat yang lebih tinggi daripada hewan. Manusia merupakan makhluk yang unik dan sangat jauh berbeda dengan hewan. Karena pada dasarnya manusia diberikan akal oleh Allah SWT, untuk memahami segala apa yang bisa diindera. Perbedaan mendasar antara hewan dan manusia terletak pada akal dan aturan hidup. Hewan tidak mempunyai aturan, sehingga ketika berperilaku pun hewan terbiasa hidup bebas, sebebas-bebasnya tanpa adanya beban aturan.


Sedangkan manusia mempunyai aturan, dimana segala perbuatan manusia itu terikat dengan hukum syara’, tak bisa sebebas-bebasnya bertindak, karena manusia mempunyai aturan. Aturan itu bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits.


HIDUP DENGAN ATURAN

Karena manusia adalah makhluk yang berbeda dengan hewan, maka manusia harus senantiasa terikat dengan aturan hukum yang telah Allah tetapkan untuk manusia. Dan harus selalu menggunakan akalnya untuk memahami segala apa yang bisa terindra dan memahami teks-teks yang bersumber dari Al-Khaliq. Tak boleh manusia membangkang apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.


Ketika ada perintah untuk melaksanakan berbagai kewajiban, maka laksanakanlah secara menyeluruh, tidak dipilih-pilih, karena pada hakikatnya semua kewajiban itu adalah taklif yang apabila dilaksanakan dengan penuh keikhlasan akan berbuah pahala, dan jika tidak dikerjakan akan mendapatkan siksa.


Orang yang mempunyai akal tetapi tidak mau menggunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah, mempunyai mata tetapi tidak dipakai untuk melihat tanda-tanda kekuasan Alloh, mempunyai telinga tapi tidak mau mendengarkan kebenaran yang bersumber dari Allah. Maka orang tersebut derajatnya sama dengan hewan bahkan lebih sesat lagi, lebih hina daripada hewan.


Keuntungan yang kedua jika dilahirkan dalam keadaan muslim. Betapa beruntungnya seorang manusia yang memeluk agama Allah SWT, yaitu Islam. Sebab semenjak ia masuk Islam, maka semua perbuatan yang ia lakukan mulai mendapat perhitungan serta ganjaran kebaikan di sisi Allah SWT.


Adapun orang yang kafir, maka apapun yang ia kerjakan di dunia tidak akan memperoleh balasan kebaikan dari Allah SWT. Mengapa? Sebab mereka telah mengingkari perkara yang paling mendasar dalam kehidupan, yaitu keimanan kepada Allah SWT. Di dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa semua yang mereka kerjakan akan terhapus dari catatan rekening amal mereka. Bahkan ditegaskan bahwa mereka bakal menjadi orang-orang yang merugi kelak di akhirat.


Keuntungan yang ketiga kita dilahirkan di samping sudah beragama islam kita juga sebagai ummat Rasulullah SAW. Ummat Nabi Muhammad SAW kalau berbuat salah tidak langsung disiksa oleh Allah SWT, melainkan ditunggu sampai di akhirat nanti, kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat. Berbeda dengan ummat sebelum Nabi Muhammad SAW, jika mereka berbuat salah, Allah langsung memberikan adzab secara langsung di dunia, tidak ditunggu dulu sampai di akhirat. Bisa kita lihat cerita kaum Nabi Nuh, ‘Aad, Tsamud, kaum Nabi Ibrahim, penduduk Madyan dan lain-lain, seperti yang tercantum dalam surat At-Taubah. Kaum sebelum Nabi Muhammad SAW tidak diberikan lipatan pahala yang luar biasa oleh Allah SWT. Ummat Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT diberikan lipatan pahala yang sangat luar biasa sehingga ummat Nabi Muhammad SAW bisa menandingi ibadah hamba-hamba Allah.


Sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini. Lipatan pahala bagi ummatnya Nabi Muhammad SAW seperti yang tercantum dalam surat Al-Qadr. Beruntunglah bagi ummat Nabi Muhammad SAW diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa menyamai amal ibadah orang-orang terdahulu. Bila sampai menjumpai lailatul qodar dalam keadaan sungguh-sungguh beribadah pada Allah SWT dengan cara tadarus, tahajud, dzikir ditambah I’tikaf, dan dia di malam itu tidak melakukan maksiat sekejap matapun, maka ia telah bisa menyami para orang-orang sholeh terdahulu.


Maka kita harus bersyukur kepada Allah, dengan menambah ketaatan dan ibadah kita kepada Allah SWT, menjauhi segala dosa yang mengandung murka-Nya.


WALLAHU A'LAM BISH SHAWAB

Wednesday, March 8, 2023

Tegaskan Pendidikan untuk Perempuan, Ning Muniffatul: Ibu Adalah Madrasah Pertama, Jadi Harus Semangat Belajar

Tegaskan Pendidikan untuk Perempuan, Ning Muniffatul: Ibu Adalah Madrasah Pertama, Jadi Harus Semangat Belajar

Ning Muniffatul Wafiroh adalah putri dari H. Nadzir Pondok Pesantren Al Mujaddadiyyah Demangan Kota Madiun yang berkesempatan untuk belajar di Al-Ahgaff University of Yaman. 

Ning Muniffatul lahir di Madiun, pada tanggal 23 Agustus 1998 dan saat ini tengah berusia 24 tahun. Di usia yang terbilang cukup muda, jejak pendidikannya bahkan bisa menjadi motivasi tersendiri khususnya bagi para santriwati.


Sejak masuk di jenjang Madrasah Tsanawiyah di Tambakberas Jombang tepatnya di Pondok Pesantren Al-Mardliyyah, Ning Muniffatul telah mendalami beberapa ilmu agama hingga lulus pada tahun 2017.


Terhitung 6 tahun mondok di Tambakberas, tepat di tahun 2017 juga Ning Muniffatul direkomendasikan oleh Habib Umar Muthohar Semarang yang saat itu tengah menghadiri Haul di pondok. Habib Umar menyarankan kepada Ning Muniffatul untuk menjadi mahasiswi di Universitas Al-Ahgaff Yaman dan disambut baik oleh ibu beliau. Sebelum resmi menjadi mahasiswi di sana Ning Muniffatul harus menjalani beberapa uji kompetensi atau tes masuk.


Ada beberapa yang diujikan seperti tes fikih, nahwu, shorof, bahasa Arab, serta tes tulis dan lisan. Tentu hal ini merupakan pilihan yang harus ditempuh oleh Ning Muniffatul, sebab setelah lulus dari jenjang Madrasah Aliyah tidak memiliki pilihan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di luar negeri.


Di Al-Ahgaff University, Ning Muniffatul cukup terkagum dengan lingkungan dan keadaan di sekitar kampus. Bagaimana tidak, meskipun berdiri diantara budaya Yaman yang khas, Ning Muniffatul tetap bertahan dengan style busana ala Indonesia, dan banyak hal yang terwujud sebagai bentuk toleransi sesama muslim.


Selain itu, di Yaman juga sangat menghormati dan menghargai perempuan. Ada banyak kisah yang didapatkan oleh Ning Muniffatul, bahwa perempuan cukup dihormati dalam hal apapun, misalnya pada saat mengantre sekalipun.


Sebagai seorang mahasiswi yang berkuliah di luar negeri, rasa rindu untuk bertemu keluarga pastilah dirasakan oleh Ning Muniffatul. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar dan bersabar agar bisa memetik ilmu yang bermanfaat.


Benar saja, tepat 4 tahun Ning Muniffatul mampu menyelesaikan proses belajar di Al-Ahgaff University dan lulus pada tahun 2021 dengan uji kelulusan yang meliputi mata kuliah selama berkuliah di Al-Ahgaff.


Bahkan, Ning Muniffatul bertemu dengan jodohnya yang sesama mahasiswa Al-Ahgaff. Pertemuannya dengan sang suami atas lantaran seorang Rektor Al-Ahqaf yaitu Habib Abdullah Baharun, dan Ning Muniffatul menikah pada bulan Februari 2022 lalu.


Sepulang dari Al-Ahgaff University, Ning Muniffatul kini menjalani aktivitas sebagai pendidik dan pengajar di Pondok Pesantren Al Mujaddadiyyah Demangan Kota Madiun. Tentu ini menjadi salah satu ibrah dari perjalanan seorang perempuan yang gigih dalam memperjuangkan pendidikan.


Bahkan, Ning Muniffatul akan dengan tegas menolak pemikiran ‘perempuan jangan sekolah tinggi-tinggi, nanti susah mencari jodoh’. 


Menurutnya, jodoh adalah cerminan diri. Jika seorang perempuan berpendidikan tinggi maka jodohnya kelak tidak jauh dari perempuan itu, atau bahkan bisa jadi lebih. 


Maka bagi Ning Muniffatul tidak masuk akal jika ada yang beranggapan bahwa perempuan berpendidikan akan lama bertemu jodohnya. Pemikiran seperti ini hanyalah akan melemahkan potensi perempuan dan menjadikan perempuan mengabaikan kesempatan yang ada.


“Sebagai calon ibu, dimana ibu adalah Madrosatul Ula untuk anaknya kelak, maka di waktu muda adalah kesempatan emas kita untuk mencari ilmu, sebab ibu adalah sumber pendidikan bagi anaknya,” ujar Ning Muniffatul.


Dalam satu kesempatan, Ning Muniffatul tidak memaksa para santri untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Pasalnya, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan jika seseorang ingin studi ke luar negeri.

“Seperti, mental dan finansial yang kuat. Kita tetap melihat keadaan mereka dari segi mental, tentang pelajaran yang didapatkan sudah mumpuni, dan finansial yang tidak bisa dipaksa, maka saya sendiri tidak memaksa mereka untuk lanjut ke luar negeri,” kata Ning Muniffatul.


Ning Muniffatul menambahkan, berbeda lagi dengan santri yang datang ke beliau untuk berkonsultasi karena memang ingin melanjutkan belajar ke luar negeri.


Lebih lanjut, Ning Muniffatul juga memotivasi kepada para santri terutama berkaitan dengan apa yang dilihat dari pribadi Ning Muniffatul. Seperti metode pembelajaran yang diterapkan oleh Ning Muniffatul saat mengajar di Pondok Pesantren Al Mujaddadiyyah.


Akhirnya, Ning Muniffatul berpesan agar para santriwati lebih semangat dan sabar dalam belajar, serta mampu mengepakkan sayap untuk mencapai target yang lebih jauh lagi. Harapannya, Ning Muniffatul akan memiliki banyak pengalaman dan bisa sharing kepada para santri bahkan anaknya kelak.***

📝 (Intan Gandhini ) 

📷 (doc. Ning Muniffatul) 

Badan Otonom

Muslimat NU
Read More
GP Ansor
Read More
Fatayat NU
Read More
IPNU
Read More
IPPNU
Read More
PMII
Read More
Jatman
Read More
JQH NU
Read More
ISNU
Read More
PSNU PN
Read More

Lembaga

LP Ma'arif NU
Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama
RMINU
Rabithah Ma'ahid al-Islamiyah Nahdlatul Ulama
LBMNU
Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama
LESBUMI
Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia
LAZISNU
Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama
LTNNU
Lembaga Ta'lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama
LAKPESDAM
Kajian Pengembangan Sumber daya
LDNU
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama
LPBINU
Penanggulangan Bencana Perubahan Iklim
LTMNU
Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama
LKKNU
Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama
LFNU
Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama
LPBHNU
Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama
LPNU
Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama
LPPNU
Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama
LKNU
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama
LPTNU
Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama
LTN NU
Lembaga Infokom dan Publikasi Nahdlatul Ulama
LWPNU
Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-