Ning Muniffatul Wafiroh adalah putri dari H. Nadzir Pondok Pesantren Al Mujaddadiyyah Demangan Kota Madiun yang berkesempatan untuk belajar di Al-Ahgaff University of Yaman.
Ning Muniffatul lahir di Madiun, pada tanggal 23 Agustus 1998 dan saat ini tengah berusia 24 tahun. Di usia yang terbilang cukup muda, jejak pendidikannya bahkan bisa menjadi motivasi tersendiri khususnya bagi para santriwati.
Sejak masuk di jenjang Madrasah Tsanawiyah di Tambakberas Jombang tepatnya di Pondok Pesantren Al-Mardliyyah, Ning Muniffatul telah mendalami beberapa ilmu agama hingga lulus pada tahun 2017.
Terhitung 6 tahun mondok di Tambakberas, tepat di tahun 2017 juga Ning Muniffatul direkomendasikan oleh Habib Umar Muthohar Semarang yang saat itu tengah menghadiri Haul di pondok. Habib Umar menyarankan kepada Ning Muniffatul untuk menjadi mahasiswi di Universitas Al-Ahgaff Yaman dan disambut baik oleh ibu beliau. Sebelum resmi menjadi mahasiswi di sana Ning Muniffatul harus menjalani beberapa uji kompetensi atau tes masuk.
Ada beberapa yang diujikan seperti tes fikih, nahwu, shorof, bahasa Arab, serta tes tulis dan lisan. Tentu hal ini merupakan pilihan yang harus ditempuh oleh Ning Muniffatul, sebab setelah lulus dari jenjang Madrasah Aliyah tidak memiliki pilihan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di luar negeri.
Di Al-Ahgaff University, Ning Muniffatul cukup terkagum dengan lingkungan dan keadaan di sekitar kampus. Bagaimana tidak, meskipun berdiri diantara budaya Yaman yang khas, Ning Muniffatul tetap bertahan dengan style busana ala Indonesia, dan banyak hal yang terwujud sebagai bentuk toleransi sesama muslim.
Selain itu, di Yaman juga sangat menghormati dan menghargai perempuan. Ada banyak kisah yang didapatkan oleh Ning Muniffatul, bahwa perempuan cukup dihormati dalam hal apapun, misalnya pada saat mengantre sekalipun.
Sebagai seorang mahasiswi yang berkuliah di luar negeri, rasa rindu untuk bertemu keluarga pastilah dirasakan oleh Ning Muniffatul. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar dan bersabar agar bisa memetik ilmu yang bermanfaat.
Benar saja, tepat 4 tahun Ning Muniffatul mampu menyelesaikan proses belajar di Al-Ahgaff University dan lulus pada tahun 2021 dengan uji kelulusan yang meliputi mata kuliah selama berkuliah di Al-Ahgaff.
Bahkan, Ning Muniffatul bertemu dengan jodohnya yang sesama mahasiswa Al-Ahgaff. Pertemuannya dengan sang suami atas lantaran seorang Rektor Al-Ahqaf yaitu Habib Abdullah Baharun, dan Ning Muniffatul menikah pada bulan Februari 2022 lalu.
Sepulang dari Al-Ahgaff University, Ning Muniffatul kini menjalani aktivitas sebagai pendidik dan pengajar di Pondok Pesantren Al Mujaddadiyyah Demangan Kota Madiun. Tentu ini menjadi salah satu ibrah dari perjalanan seorang perempuan yang gigih dalam memperjuangkan pendidikan.
Bahkan, Ning Muniffatul akan dengan tegas menolak pemikiran ‘perempuan jangan sekolah tinggi-tinggi, nanti susah mencari jodoh’.
Menurutnya, jodoh adalah cerminan diri. Jika seorang perempuan berpendidikan tinggi maka jodohnya kelak tidak jauh dari perempuan itu, atau bahkan bisa jadi lebih.
Maka bagi Ning Muniffatul tidak masuk akal jika ada yang beranggapan bahwa perempuan berpendidikan akan lama bertemu jodohnya. Pemikiran seperti ini hanyalah akan melemahkan potensi perempuan dan menjadikan perempuan mengabaikan kesempatan yang ada.
“Sebagai calon ibu, dimana ibu adalah Madrosatul Ula untuk anaknya kelak, maka di waktu muda adalah kesempatan emas kita untuk mencari ilmu, sebab ibu adalah sumber pendidikan bagi anaknya,” ujar Ning Muniffatul.
Dalam satu kesempatan, Ning Muniffatul tidak memaksa para santri untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Pasalnya, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan jika seseorang ingin studi ke luar negeri.
“Seperti, mental dan finansial yang kuat. Kita tetap melihat keadaan mereka dari segi mental, tentang pelajaran yang didapatkan sudah mumpuni, dan finansial yang tidak bisa dipaksa, maka saya sendiri tidak memaksa mereka untuk lanjut ke luar negeri,” kata Ning Muniffatul.
Ning Muniffatul menambahkan, berbeda lagi dengan santri yang datang ke beliau untuk berkonsultasi karena memang ingin melanjutkan belajar ke luar negeri.
Lebih lanjut, Ning Muniffatul juga memotivasi kepada para santri terutama berkaitan dengan apa yang dilihat dari pribadi Ning Muniffatul. Seperti metode pembelajaran yang diterapkan oleh Ning Muniffatul saat mengajar di Pondok Pesantren Al Mujaddadiyyah.
Akhirnya, Ning Muniffatul berpesan agar para santriwati lebih semangat dan sabar dalam belajar, serta mampu mengepakkan sayap untuk mencapai target yang lebih jauh lagi. Harapannya, Ning Muniffatul akan memiliki banyak pengalaman dan bisa sharing kepada para santri bahkan anaknya kelak.***
📝 (Intan Gandhini )
📷 (doc. Ning Muniffatul)