Monday, May 1, 2023

Hikmah di Balik Kesulitan

Dikisahkan, ada dua malaikat berjumpa saat turun dari langit. Terjadilah percakapan di antara keduanya,

“Aku berada di dunia karena menjalankan sebuah perintah yang mengherankan. Allah memerintahkanku untuk menumpahkan segelas minuman yang sangat diinginkan oleh salah seorang wali Allah yang sedang sakit parah dan sekarat menjelang kematian. Padahal dia bertahun-tahun sangat rajin beribadah kepada Allah. Aku meninggalkannya dalam keadaan dia akhirnya menghembuskan nafas terakhir tanpa sempat mereguk nikmatnya minuman yang sangat diinginkannya.”


Malaikat yang satunya berkata,

“Aku di dunia diperintahkan untuk menjalankan misi berkebaikan dari yang diperintahkan kepadamu. Ada orang kafir yang sangat menginginkan menyantap satu jenis ikan. Padahal ikan itu hanya hidup di laut yang dipisahkan tujuh samudera dengan tempat orang kafir tersebut berada. Allah memerintahkanku untuk membawa ikan tersebut dari laut tempat asalnya untuk kemudian aku masukkan ke dalam jarring seorang nelayan yang akan menyerahkannya kepada orang kafir itu. Orang kafir tersebut telah mengumumkan kepada para nelayan, barangsiapa yang bisa membawa ikan dengan cirri yang dia sebut, maka dia akan menggantinya dengan uang melimpah. Akhirnya aku bawa ikan tersebut dan aku letakkan di jaring seorang nelayan, yang menyerahkannya kepada orang kafir itu.” 


Kemudian turun seorang malaikat lagi dari langit. Dia berkata kepada dua malaikat yang sedang bercakap-cakap.

“Tidak perlu kalian heran! Allah memerintahkanku untuk menjelaskan kisah dua orang manusia yang kalian datang! Wali Allah itu telah melakukan satu maksiat. Allah menghalangi dia menikmati apa yang sangat dia inginkan, supaya pahala dari perasaan susahnya dapat melebur dosa maksiat yang telah dilakukan. Sehingga di akhirat kelak dia tidak memiliki dosa lagi.

Orang kafir yang menginginkan ikan pernah melakukan kebaikan semasa hidupnya. Saat dia menginginkan sesuatu, Allah memberikannya. Sebagai balasan kebaikannya di dunia. Supaya di akhirat dia tidak memiliki kebaikan saat memasuki neraka untuk selamanya.”

[Dikutip dari Kitab Tuhfatul Asyraf juz 2 halaman 111]

(…)

Jangan merasa tenang karena masih selamat melakukan keburukan selama 50 tahun. Hukuman dan kehinaan setelah tutup usia itu lebih parah.


Kadang, hikmah di balik petaka dan kesulitan baru kita pahami setelah waktu lama. Karena itu ingatlah, jangan mengeluh dulu ketika ada hal yang tidak seperti harapanmu.


Saat keinginan kita tidak terwujud kita harus tetap BERSABAR dan TETAP BERBAIK SANGKA kepada Allah. Kita tidak tahu hakikat dan hikmah yang sebenarnya. Bisa jadi itu menjadi AMAL KEBAIKAN yang akan kita tuai di akhirat atau PELEBUR DOSA maksiat yang kita lakukan.

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-