Dikisahkan, ada seorang pria tergila-gila pada seorang wanita. Namun, dia belum memiliki kesempatan untuk meluapkan perasaannya itu. Dia juga sangat ingin mengajak wanita itu bercumbu.
Pada suatu malam si wanita keluar rumah untuk suatu keperluan. Kesempatan emas itu tidak disia-siakan. Pria itu mengikuti wanita pujaannya. Setelah wanita itu berada di tempat sepi pria itu mengungkapkan perasaan yang selama ini dia tutupi.
Setelah mendengarkan, si wanita bertanya kepada pria yang mencintainya itu,
"Lihatlah ke kampung! Apakah semua warga di kampung ini sudah tidur semua?"
Mendengar itu, bahagia hati si pria. Gejolak nafsunya semakin terbakar hebat. Pria itu menduga si wanita juga memiliki perasaan yang sama dan rela melakukan perbuatan haram seperti yang dia harapkan.
Dia segera berjalan cepat menuju perkampungan. Diamati rumah demi rumah, tidak ada satupun rumah warga yang terjaga. Semuanya terlelap dalam buaian mimpi. Dia kembali ke tempat wanita itu menunggu.
"Ya. Semua warga kampung telah tidur." lapor si pria.
Si wanita bertanya lagi, "Menurutmu Allah saat ini apakah juga tidur?"
"Allah tidak pernah tidur." jawab si pria.
"Allah yang tidak pernah tidur SENANTIASA MELIHAT KITA, walaupun tidak ada satupun manusia yang melihat kita berdua. Mestinya kita harus TAKUT PADA ALLAH bukan pada manusia."
Mendengar kata-kata wanita itu, muncul perasaan takut di hati si pria. Tanpa berkata apa-apa dia segera meninggalkan tempat itu pulang ke rumah seraya bertaubat.
Beberapa tahun setelah peristiwa itu, si pria meninggal dunia. Sebagian orang sholeh ada yang bermimpi bertemu dengannya. Dalam mimpinya dia ditanya, "Apa yang Allah lakukan kepadamu?"
"Dia mengampuniku sebab rasa takutku pada-Nya dan sebab meninggalkan dosa melakukan perbuatan haram pada seorang wanita."
[Dikutip dari Mukasyafatul Qulub-nya Imam Al Ghozali hlm. 11]
(***)
"Jangan kalian takut pada manusia, tetapi takutlah kepada-Ku." [QS. Al Maidah:44]