Sunday, August 20, 2023

BAHAYA MENGINGKARI AMALIYAH ULAMA

Berapa banyak keburukan peperangan, kerusuhan, kekacauan yang menyebar di dunia ini di kalangan ummat semuanya ini setelah menyebarnya praktek-praktek riba dan permusuhan terhadap para wali Allah. Orang-orang yang tidak mengerti tersebut mengingkari terhadap para wali Allah dan hal-hal sunnah yang bersumber dari Al-Kitab dan Sunnah. Mereka menamakan perbuatan yang dilakukan oleh para wali tersebut sebagai bid’ah bahkan ada yang mengatakan itu syirik.

Sesungguhnya di antara bid’ah yang paling besar di dalam ummat ini ialah manakala mereka mengucapkan kata-kata yang kurang ajar terhadap para walinya Allah dan juga dengan mengucapkan perkataan yang tanpa didasari ilmu.


Mereka ingkar terhadap orang-orang yang membaca surat Yaasin. Apakah ada sunnah yang mengingkari pembacaan Al-Qur’an? Mereka ingkar, tidak suka kalau ada orang yang membaca Al-Qur’an di dekat kuburan. Apakah ada hal tersebut di dalam kitab dan sunnah yang mengajarkan untuk ingkar? Ilmu darimana sumbernya ini? Kemana dia berdasarkan dan bersandar? Darimana asalnya ilmu tersebut?


Nabi Muhammad SAW sebagai sang pengajar sunnah, hanya mengharamkan pembacaan Al-Qur’an untuk dibaca oleh orang yang dalam keadaan junub, janabah ataupun sedang dalam hadats besar ataupun dalam keadaan haid. Maka darimanakah dasarnya mereka mengharamkan orang-orang yang membaca Al-Qur’an selain daripada keadaan yang disebutkan tadi, dan kemudian menyebutnya sebagai perbuatan bid’ah? Barangsiapa yang mengharamkan dan mengingkari pembacaan Al-Qur’an manakala dibaca oleh orang-orang yang tidak dalam keadaan hadats besar atau dalam keadaan datang bulan sesungguhnya mereka adalah pelaku bid’ah sebenarnya.


Al-Qur’an itu besok datang di hari kiamat sebagai pembawa syafaat bagi orang-orang yang melazimkan dan membacanya. Orang-orang yang menjadikan Al-Qur’an di depannya, maka Al-Qur’an akan memimpin dia menuju surga. Barangsiapa yang menjadikan Al-Qur’an di belakangnya maka Al-Qur’an akan mendorong dia ke dalam api neraka.


Ajaran Rasulullah lainnya adalah shalat sunnah Witir dan shalat sunnah Dhuha. Syeikh Abu Bakar bin Salim dari kecil tidak pernah meninggalkan shalat Dhuha dan Witir secara sempurna, shalat Witir sebelas rakaat dan Dhuha delapa rakaat. Upayakan agar kita senantiasa melazimkannya walau tiga rakaat sholat witir. Nabi Muhammad SAW berkata, “Witir itu sungguh suatu ketetapan, barangsiapa yang tidak sholat Witir maka dia bukan bagian dari kami”. Selain itu juga upayakan untuk senantiasa melazimkan sholat Dhuha walaupun dua rakaat.


Diriwayatkan oleh Imamul Muslim bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh setiap persendian yang kita miliki wajib kita bayar sedekahnya. Maka dengan kita setiap kali bertasbih itu pembayaran sedekah, setiap takbir sedekah dan setiap ucapan Laailaha Illallah sedekah, setiap ucapan Hamdalah sedekah, setiap amar ma’ruf sedekah dan juga pencegahan dari kemungkaran itupun ditulis sedekah”.


Sholat Dhuha dua rakaat yang kita kerjakan dapat menebus tugas sedekah dari seluruh tubuh ini. Selain itu sholat Dhuha juga menjadi sebab terjaganya manusia dari godaan syaithan dan tidak akan diganggu oleh kaum Jin. Orang-orang yang sering terkena gangguan jin itu disebabkan mereka tidak melaksanakan shalat Dhuha dan tidak membaca wirid dan dzikir.


Jika kita ingin menolak bala’, tolaklah bala’ dengan sedekah. Sungguh sesuap sedekah itu menolak bala dan musibah. Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah kalian bersedekah di pagi hari sebab bala apabila mau datang tidak dapat melompati dan mendahului sedekah itu”. Disebutkan oleh Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf bahwa di antara orang-orang baik, kaum sholihin yang ada di kota Seiwun mereka sudah menyiapkan sedekah mereka dari malam, ketika masuk Shubuh, mereka berpesan kepada anggota keluarganya agar sedekahnya untuk disiapkan dan begitu adzan Shubuh, maka dikeluarkanlah sedekah tersebut. Mereka sholat Shubuh di masjid hingga kemudian kembali sehabis sholat Dhuha ke rumahnya.


WALLAHU A'LAM BISH SHAWAB

Contact

Talk to us

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis)

Alamat:

Jl. Tuntang, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133

Jam Kerja:

Setiap Hari 24 Jam

Telpon:

-