Kanjeng Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita, kalau kita ditolong oleh sesama orang Islam, dalam hal kebaikan apapun bentuknya, untuk membalasnya sebagai salah satu bentuk syukur atau terima kasih. Man lam yasykurinnaasa lam yasykurillaah (barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah).
Jadi kebaikan apapun yang dilakukan oleh sesama muslim, kita harus berusaha untuk membalas kebaikannya. Kalau memang tidak bisa membalas dengan kebaikan, maka minimal membalas dengan mendoakan kebaikan untuk orang yang telah menolong kita.
Mendoakan sesama Islam itu sangat besar fadhilahnya. Di antara doa untuk sesama muslim adalah doa, Astaghfirullahal adzhiim lil waliwaalidayya walijam’iil muslimin wal muslimaat wal mukminiin wal mukminaat, al-ahyaai minhum wal amwaat. (Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, bagi diriku, dan kedua orangtuaku, dan bagi seluruh ummat Islam laki-laki dan perempuan, dan bagi orang-orang mukmin laki-laki maupun perempuan, baik yang hidup maupun yang sudah mati).
Orang yang mendoakan sesama orang muslim akan diberi pahala sejumlah ummat Islam sedunia. Doa juga merupakan salah satu bentuk tersambungnya sedulur Islam. Sesama muslim itu bersaudara (seduluran). Bukan hanya di dunia, tapi juga di alam kubur dan akhirat.
Orang Islam dengan sesama Islamnya, harus rukun seperti satu kesatuan anggota tubuh. Kalau ada yang sakit maka yang lain ikut merasakan. Doa itu tidak ada buruknya. Doa adalah ibadah yang sangat disukai oleh Allah. Kita diperintahkan oleh Allah agar terus berdoa. Innallooha yuhibbul mulihiin fid du’a.
Sesungguhnya Allah senang dengan orang yang tambeng dalam berdoa. Maksudnya Allah sangat senang kalau ada hamba-Nya yang terus-menerus berdoa. Ia sering-sering berdoa. Setiap hari, setelah sholat atau saat ada kesempatan, ia berdoa. Banyaknya berdoa ini menunjukkan butuhnya sang hamba kepada pertolongan Allah. Karena itu, Allah pun senang. Jadi, Allah itu senang, semakin banyak dimintai tolong atas bantuan, Allah justru senang. Beda dengan manusia, sekali dua kali dimintai bantuan, dia masih mau bantu. Tapi kalau bolak-balik datang minta bantuan, biasanya malas memberi bantuan.
Doa-doa itu kalau diterima, akan dibalas, baik kontan, ditunda waktunya atau diganti dengan yang lebih baik menurut Allah. Bahkan, doa itu bisa saja disimpan oleh Allah dan diberikan kelak di akhirat.
Maka tidak boleh berprasangka buruk kepada Allah meskipun doanya belum dikabulkan. Yang penting itu diterima Allah. Perkara dikabulkan di dunia ataupun disimpan oleh Allah itu terserah Allah. Karena Allah-lah yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita sebagai hamba-Nya.
Kita kalau berdoa harus punya keyakinan bahwa doa itu dikabulkan oleh Allah. Bahkan, doa-doa itu ternyata lebih enak dikabulkan di akhirat. Nanti di akhirat banyak orang yang menyesali doa-doanya telah dikabulkan di dunia. Mereka menyesal karena tahu begitu besar pahala Allah SWT sebagai balasan doa yang belum dikabulkan di dunia.
WALLAHU A'LAM BISH SHAWAB